TOKYO, Jepang berencana memberlakukan pemeriksaan tuberkulosis wajib sebelum kedatangan bagi orang-orang dari beberapa negara yang berencana tinggal dalam jangka menengah hingga panjang mulai tahun fiskal depan, kata Menteri Kesehatan Keizo Takemi pada Kamis.
Negara-negara yang menjadi sasaran diperkirakan adalah Tiongkok, Indonesia, Myanmar, Nepal, Filipina, dan Vietnam, dengan sebagian besar warga negara asing yang didiagnosis mengidap penyakit menular tersebut sementara di Jepang berasal dari enam negara tersebut, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Persyaratan penyaringan akan berlaku bagi mereka yang memiliki kewarganegaraan suatu negara dan biasanya tinggal di negara tersebut dan yang berencana untuk tinggal lebih dari tiga bulan di Jepang untuk tujuan belajar atau bekerja. Mereka wajib memberikan bukti bahwa mereka tidak terinfeksi TBC sebelum kedatangan mereka atau akan ditolak masuk.
“Kami sedang membuat pengaturan akhir untuk memulai sistem ini pada tahun fiskal berikutnya,” Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Takemi mengatakan pada sesi komite Dewan Dewan. Tahun fiskal Jepang dimulai pada bulan April.
Menurut sumber tersebut, sistem tersebut kemungkinan akan diperkenalkan mulai dari negara-negara yang telah menyelesaikan persiapan tes tersebut.
Pemerintah Jepang sebelumnya mempertimbangkan untuk memperkenalkan sistem pemeriksaan tuberkulosis wajib menjelang pembukaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo yang berlangsung pada tahun 2021, namun rencana tersebut ditunda karena pandemi virus corona.
Meskipun TBC dapat disembuhkan dan dicegah, total 1,3 juta orang meninggal karena penyakit ini pada tahun 2022 dan merupakan penyakit menular pembunuh terbesar kedua setelah COVID-19, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Di Jepang, angka pasien tuberkulosis untuk pertama kalinya turun di bawah 10 menjadi 9,2 per 100.000 orang pada tahun 2021, sehingga menempatkan negara Asia tersebut dalam kategori WHO sebagai negara dengan insiden penyakit yang rendah. Angka tersebut turun menjadi 8,2 pada tahun 2022, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan.
TBC biasanya diobati dengan antibiotik dan bisa berakibat fatal jika tidak diobati, menurut WHO.
© KYODO