Pada 3 Oktober 2023. setelah gagal memaksa korban untuk berhubungan seks di kamarnya di Hotel Van der Valk, Amsterdam, Belanda.saat itu Hasyim memaksa Korban dan ditolak oleh korban tapi Hasyim tetap memaksa dan hubungan seks terjadi.
Jakarta – Fusilatnews – Dalam putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP yang dibacakan oleh anggota DKPP terungkap sejumlah pernyataan genit yang tak ada etika dari Ketua KPU Hasyim Asy’ari (dipecat) dalam kasus asusila.
Kata-kata itu tentu saja ditujukan kepada bawahannya seorang perempuan anggota PPLN Den Haag. Saksi korban dan bukti mempertontonkan ucapan-ucapan Hasyim selama persidangan.
Pada 3 Oktober 2023. setelah gagal memaksa korban untuk berhubungan seks di kamarnya di Hotel Van der Valk, Amsterdam, Belanda.saat itu Hasyim memaksa Korban dan ditolak oleh korban tapi Hasyim tetap memaksa dan hubungan seks terjadi.
Sepekan kemudian korban merasakan gangguan fisik. Ia sempat pergi ke dokter umum untuk memeriksanya. Dokter menganjurkan agar dilakukan pemeriksaan lanjutan bersama Hasyim.
Korban menghubungi Hasyim pada 31 Oktober 2023 agar melakukan pemeriksaan sesuai anjuran dokter. Hasyim menjawab melalui pesan singkat.
“Kemudian teradu menjawab, ‘iyaa siap sayang’. Selanjutnya, teradu mengirimkan hasil pemeriksaan kesehatan teradu yang dilakukan di Indonesia disertai dengan caption ‘semoga kita sehat selalu’,” tulis DKPP dalam salinan putusan, Rabu (3/720024).
Usai menghadiri program Tonight Show di Net Tv. Hasyim pada 24 Oktober 2023, Hasyim meminta sejumlah selebritas, yaitu Vincent Rompies, Deddy Mahendra Desta, dan Boiyen, untuk membuat video penyemangat untuk korban. Lalu video itu dikirim ke korban melalui WhatsApp
“Teradu mengirimkan video greeting tersebut kepada pengadu melalui Whatsapp kemudian diberikan caption, ‘Special for you diajengku (ditambah emoji tangan melipat, emoji mawar merah, emoji tangan memeluk, emoji melontar ciuman dengan hembusan hati, emoji tersenyum penuh)’,” tulis DKPP.
Dalam berbagai kesempatan muncul Kata-kata ini disampaikan setiap Hasyim mengirimkan informasi yang bersifat rahasia. Misalnya, jadwal bimbingan teknis KPU ke sejumlah negara.
termasuk pula opini Hasyim terhadap pernyataan Menko Polhukam tentang politik uang. DKPP menilai pernyataan itu tak sepantasnya diucapkan Hasyim.
“Apalagi disertai adanya pesan Whatsapp: ‘Keep secret for your eyes only’, ‘for your eyes only’, dan ‘Not for share’ menunjukkan bahwa informasi maupun materi yang dibagikan oleh teradu kepada pengadu bersifat penting dan rahasia,” ucap DKPP.
Hasyim juga menyinggung soal celana dalam pada chat dengan korban. Kejadian itu bermula saat Hasyim hendak menghadiri bimbingan teknis Pemilu Serentak 2024 di Den Haag.
Hasyim mengontak korban dan meminta jalan setelah acara. Korban membalas dengan meminta tolong sekalian membawakan barangnya yang tertinggal di Jakarta.
“Kemudian teradu menyanggupi permintaan pengadu dan mengirimkan daftar barang titipan pengadu berupa satu rompi PPLN, satu potong baju, satu potong CD, dan dua packs cwie mie,” ucap Anggota DKPP Ratna Dewi Pettalolo dalam sidang di Jakarta, Rabu (3/7).
Korban langsung bertanya apa CD yang dimaksud Hasyim. Lalu Hasyim menjawab, “Oh, maaf keselip,” dengan nada bercanda.
“Chat teradu yang menuliskan CD yang diakui dalam sidang pemeriksaan adalah celana dalam, menurut DKPP tidak patut dibicarakan mengingat status teradu sebagai atasan dari pengadu dan teradu sudah berkeluarga,” ungkap DKPP.