Fusilatnews- Al Jazeera- Militer Israel mengatakan serangan balasan telah ‘selesai’, sementara Iran mengatakan serangan tersebut menyebabkan ‘kerusakan terbatas’.
Militer Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan militer di Iran, menghantam sekitar 20 lokasi selama beberapa jam di Ilam, Khuzestan, dan Teheran.
Iran mengonfirmasi bahwa serangan pada hari Sabtu menargetkan pangkalan militer tetapi hanya mengakibatkan “kerusakan terbatas”, rentetan serangan menandai peningkatan ketegangan yang sedang berlangsung antara kedua negara.
Militer Israel mengumumkan bahwa operasi itu telah selesai, dan juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan bahwa jika Iran melakukan serangan balasan, Israel akan “diwajibkan untuk menanggapi”.
Markas besar pertahanan udara Iran mengatakan “tindakan agresif itu berhasil dicegat dan dilawan oleh sistem pertahanan udara terpadu negara itu”.
Amerika Serikat
“Kami mendesak Iran untuk menghentikan serangannya terhadap Israel sehingga siklus pertempuran ini dapat berakhir tanpa eskalasi lebih lanjut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savett kepada wartawan.
Respons mereka adalah latihan membela diri dan secara khusus menghindari daerah berpenduduk dan hanya berfokus pada target militer, bertentangan dengan serangan Iran terhadap Israel yang menargetkan kota terpadat di Israel,” tambahnya.
Menekankan bahwa AS tidak berpartisipasi dalam operasi tersebut, ia mengatakan “tujuan kami adalah untuk mempercepat diplomasi dan meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah”.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan pemerintahan Biden yakin operasi Israel harus “menutup” pertukaran militer langsung antara Israel dan Iran. Presiden AS Joe Biden diberi tahu saat operasi Israel berkembang dan saat serangan dilakukan oleh Israel, kata pejabat itu.
Juru bicara Pentagon Patrick Ryder memposting di X bahwa Menteri Pertahanan Lloyd meminta Iran tak membalas dan menghentikan eskalasi