Jakarta-Fusilatnews.- Usai memeriksa Dito Ariotedjo selama 2 jam, memberikan penjelasan kepada para wartawan yang telah menunggunya. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Kuntadi menyebut pihaknya telah mencecar 24 pertanyaan kepada Menpora Dito Ariotedjo.
“Yang bersangkutan kami periksa sejak pukul 13.00 sampai dengan 15.00, dengan 24 pertanyaan. Semua pertanyaan dijawab dengan baik, transparan,” kata Kuntadi kepada wartawan, Senin, 3 Juli 2023.
Seperti biasa Penyidik Kuntadi tidak bisa menjelaskan secara detail pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Dito, termasuk ada atau tidaknya uang Rp 27 miliar tersebut.
“Terkait materi pertanyaan tentu saja tidak bisa kami sampaikan di sini,” kata Kuntadi.
Kuntadi hanya memastikan, bahwa pemeriksaan Dito hari ini, tidak terkait dengan perkara dugaan korupsi BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo.
“Yang jelas, bahwa peristiwa tersebut kalau toh benar adanya nanti itu di luar tempus dilicti peristiwa pidana BTS, jadi tolong dibedakan,” kata Kuntadi.
Alasanya, kata Kuntadi, menurut keterangan Irwan Hermawan yang berkembang di masyarakat, Dito menjadi salah satu pihak yang mengupayakan penghentian kasus penyidikan dugaan kasus korupsi BTS 4G Bakti Kominfo.
“Keterangan yang beredar di masyarakat kan seperti itu dalam rangka untuk mengendalikan penyidikan. Artinya kegiatan tersebut sudah diluar pokok perkara dari kasus BTS,” kata Kuntadi.
Menpora Dito Ariotedjo disebut menerima aliran dana Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo senilai Rp 27 miliar.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh tersangka Irwan Hermawan dalam pemeriksaannya. Irwan Hermawan adalah Komisaris PT Solitech Media Sinergy.
Irwan mengaku ke penyidik melakukan pengumpulan uang dari konsorsium dan subkontraktor proyek BTS 4G Bakti Kominfo senilai Rp 243 miliar untuk meredam pengusutan perkara proyek ini oleh Kejaksaan Agung.
Ada lebih dari 10 orang yang diduga menerima aliran dana tersebut dengan nomimal Rp 1,7 miliar hingga Rp 75 miliar.
Untuk Dito, uang Rp 27 miliar itu diberikan dalam pecahan dolar Amerika Serikat. Diserahkan medio November-Desember 2022 sebanyak dua kali penyerahan di rumah Dito di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan.
Sewaktu Irwan menyerahkan uang, Dito Ariotedjo masih menjabat staf khusus Kementerian Koordinator Perekonomian. Dito adalah politikus muda Partai Golkar dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto adalah ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.