Editorial
Partai Demokrat tentunya sedang menghitung untung ruginya dalam mendukung Prabowo artau Ganjar Pranowo. Ataukah menerima tawaran Ketua DPP PDIP Puan Maharani.yang masih belum jelas kepastiannya
Fusilatnews – Editorial – Pasca keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan menarik dukungan dari bakal capres Anies Baswedan Sampai detik ini partai Demokrat masih belum menentukan arah koalisi,.
Kemana arah dukungan partai demokrat berlabuh/? kearah Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo ataukah bersama PDI Perjuangan mendukung Ganjar Pranowo
Partai Demokrat tentunya sedang menghitung untung ruginya dalam mendukung Prabowo artau Ganjar Pranowo. Ataukah menerima tawaran Ketua DPP PDIP Puan Maharani.yang masih belum jelas kepastiannya
Sekarang masih belum jelas apakah Puan masih menawarkan bakal jadi wakil presiden kepada AHY tentu harus dikomunikasikan ulang lagi tentu perlu penjajakan apakah tawaran itu masih berlaku dan akan bersaing dengan Sandiaga Uno yangsangat ambisius menjadi bacawapres Ganjar.
Tentu partai Demokrat perlu menyegarkan kembali “komitmen” Puan Maharani kepada AHY dan perlu bertemu kembali untuk mematangkan tawaran kerjasama antara Partai Demoktay dengan PDI Perjuangan
Selanjutnya wacana pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. perlu segera diwujudkan.
AHY yang sempat disebut- sebut oleh Puan sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Ganjar tentu harus segera diupayakan oleh AHY meski belum tentu terwujud jika Demokrat merapat ke PDI-P. Namun, setidaknya, AHY punya peluang besar dipilih jadi menteri jika Ganjar menang pemilu presiden.
“Andaikan Ganjar terpilih sebagai presiden, AHY ada kemungkinan AHY akan diangkat jadi menteri sebagai latihan kepemimpinan pasca pemilu 2029 mendatang.
Sedangkan jika berlabuh dan bergabung dengan koalisi Indonesia Maju AHY akan menemukan dirinya ditengah para ketua Umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang dikenal sangat ambisius dalam merebut posisi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo. dan berpotensi di pinggirkan oleh Gerindra, PAN dan Golkar yang diisi oleh politikus kawakan yang dikenal cerdik dan pintar dalam menyingkirkan lawan politiknya
Dalam jumpa pers di pelataran pendopo kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng mengumumkan dua poin hasil rapat itu
“Setelah rapat, Majelis Tinggi Partai memutuskan sebagai berikut; yang pertama, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai (bakal) calon presiden dalam Pilpres 2024. Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini,” kata Andi Mallarangeng saat menyampaikan hasil rapat.