Tokyo, Jumat, 04:32 PM JST – PM Jepang Fumio Kishida membatalkan rencana kunjungannya ke Asia Tengah dan Mongolia akhir pekan ini setelah adanya peringatan dari Badan Meteorologi Jepang (JMA) terkait peningkatan risiko gempa besar di sepanjang pantai Pasifik negara tersebut.*
Perjalanan yang seharusnya berlangsung dari Jumat hingga Senin ke Kazakhstan, Uzbekistan, dan Mongolia terpaksa dibatalkan menyusul gempa berkekuatan 7,1 SR yang mengguncang Pulau Kyushu, Jepang bagian barat daya, pada hari Kamis.
“Saya telah memutuskan untuk tetap berada di negara ini selama seminggu ke depan untuk memastikan persiapan dan komunikasi kami berjalan dengan baik,” ujar Kishida dalam konferensi pers. Meskipun peringatan tersebut tidak memberikan kerangka waktu spesifik atau memerintahkan evakuasi, Kishida menambahkan, “Ini adalah pertama kalinya peringatan seperti ini dikeluarkan dan saya yakin masyarakat akan merasa cemas karenanya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membatalkan kunjungan yang direncanakan ke Asia Tengah dan Mongolia.”
Pemerintah mungkin akan berupaya mengadakan pertemuan dengan para pemimpin regional secara daring, menurut laporan NHK.
JMA memperingatkan adanya kemungkinan besar gempa di Palung Nankai, yang telah dikenal sebagai sumber gempa besar di masa lalu yang memicu tsunami dahsyat di sepanjang pantai Pasifik Jepang. Badan tersebut tidak menyatakan bahwa gempa pasti akan terjadi, namun mengimbau masyarakat untuk siap mengungsi jika diperlukan.
Sebelumnya, Jepang memperkirakan probabilitas terjadinya gempa dengan kekuatan 8 atau 9 SR di sekitar Palung Nankai dalam 30 tahun mendatang adalah sekitar 70% hingga 80%, yang setara dengan peluang satu banding seribu dalam satu minggu tertentu. Dengan peringatan baru ini, probabilitas tersebut meningkat menjadi satu banding beberapa ratus, menurut JMA.
Situasi ini menyebabkan panic buying di beberapa supermarket di Shizuoka, di mana stok air minum dalam kemasan dan makanan siap saji habis diborong oleh pembeli.
Selain itu, beberapa perusahaan dan pemerintah daerah juga telah mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menutup pantai di kota resor pantai Shirahama di Prefektur Wakayama selama seminggu dan membatalkan acara kembang api yang direncanakan.
Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia, dengan lebih dari 15.000 orang tewas dalam gempa berkekuatan 9 SR pada tahun 2011 yang memicu tsunami dahsyat serta bencana nuklir di Fukushima.