Tokyo, Jumat, 06:40 AM JST – Sebuah ryokan di Prefektur Nagano, Jepang, mengalami kejadian tak terduga saat tamu asing pertamanya menghilang tanpa membayar setelah menginap.*
Matsukawakan, sebuah ryokan tradisional yang terletak di pegunungan Takayama, Nagano, baru saja menyambut tamu asing pertama mereka pekan lalu. Staf penginapan tersebut bahkan berlatih bahasa Inggris untuk menyambut kedatangan tamu-tamu tersebut dengan ramah. Namun, harapan mereka sirna ketika tamu asing yang menginap tiba-tiba pergi tanpa menyelesaikan proses check-out dan membayar biaya penginapan.
Kejadian ini diungkapkan oleh pihak Matsukawakan melalui akun Twitter resmi mereka pada hari Selasa, yang menyertakan foto petugas polisi yang mereka panggil untuk menyelidiki kasus tersebut. Tamu asing tersebut, yang terdiri dari dua orang, tiba di ryokan pada hari Jumat, 2 Agustus, dengan reservasi untuk dua malam. Pada Sabtu pagi, mereka keluar dari penginapan, namun tidak kembali hingga larut malam, yang membuat staf khawatir. Setelah diperiksa, ditemukan bahwa mereka telah membawa semua barang bawaan mereka dan meninggalkan ryokan tanpa membayar.
“Kami mohon bantuan…,” tulis Matsukawakan di Twitter. “Tamu asing kami, yang telah membuat reservasi untuk beberapa malam, pergi tanpa membayar. Polisi telah menyelidiki untuk kami, tetapi belum ada tanda-tanda untuk menemukan mereka. Seluruh staf kami sangat menantikan kedatangan tamu dari luar negeri untuk melihat betapa indahnya Takayama, dan kami merasa sangat dikhianati dan sedih. Kami berharap mereka setidaknya menunjukkan sopan santun yang paling dasar…”
Matsukawakan kemungkinan besar mengalami kerugian ganda, karena tamu-tamu tersebut tidak hanya menggunakan fasilitas kamar, tetapi juga termasuk makanan yang disediakan selama mereka menginap.
Meski letaknya terpencil, lokasi ryokan ini menimbulkan kekhawatiran apakah para tamu tersebut mungkin mengalami kecelakaan di pegunungan atau hutan sekitar. Namun, kenyataan bahwa mereka tidak meninggalkan barang-barang mereka menunjukkan sebaliknya.
Kejadian ini juga mengungkapkan bahwa ryokan tersebut tidak menyadari kewajiban untuk menyalin paspor tamu asing, yang merupakan persyaratan hukum di Jepang. Hal ini seharusnya dapat membantu melacak identitas tamu tersebut jika prosedur ini dilakukan.
Meskipun Matsukawakan mungkin merasa kecewa dengan pengalaman ini, dengan lonjakan pariwisata asing di Jepang, diharapkan mereka dapat mempersiapkan diri lebih baik di masa depan untuk menghindari kejadian serupa.