Bila organisasi itu bisa mandiri maka aktivitasnya bisa semakin maksimal untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara, serta menyelamatkan generasi yang akan datang dari dari perilaku-perilaku yang menympang, seperti LGBT, narkoba, tawuran, dan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan hukum maupun adat ketimuran. “Itu bisa dilakukan bila FKMT mandiri, kuat dan mampu berkolaborasi positif dengan berbagai pihak yang terkait”pungkasnya
Jakarta – Fusilatnews – Puluhan anggota Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) Jakarta Pusat pada Rabu, 20 September 2023, memenuhi Ruang Rapat Pimpinan MPR, Lt.9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta.dalam rangka menjelaskan peran Majelis Taklim dalam mencerdaskan dan menjaga generasi muda dari derilaku menyimpang
Kehadiran delegasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua FKMT, Mercy Emilia, itu untuk melakukan audensi dengan Wakil Ketua MPR Dr. H. Hidayat Nur Wahid Lc, MA (HNW). Dalam pertemuan yang digelar sekitar pukul 10.00 WIB, para Ustadzah menyampaikan aspirasi dan berbagai permasalah yang dihadapi oleh organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 1990 itu, seperti masalah ketidakadaan anggaran dari pemerintah untuk FKMT.
Menanggapi berbagai masalah yang diungkap, HNW mengatakan FKMT merupakan organisasi yang aktif berada di tengah masyarakat dan peduli terhadap berbagai masalah yang ada. Untuk itu sudah seharusnya pemerintah membantu dan memfasilitasi FKMT.
“Organisasi ini telah banyak melakukan kepeduliannya kepada masyarakat, bangsa, dan negara, seperti mencerdaskan kehidupan umat dan menjauhkan mereka dari perilaku-perilaku yang menyimpang seperti radikalisme, terorisme, narkoba, lgbt maupun penyakit masyarkat lainnya”, ujar Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Ditegaskan kembali oleh HNW sudah sewajarnya bila pemerintah membantu dan mendukung organisasi FKMT. “Jangan malah memberikan stigma seolah-olah mereka dimasuki radikalisme dan terorisme”, ujarnya.
Didorong agar pemerintah serius membantu mereka dalam masalah kesejahteraan anggota, memfasilitasi sarana dan prasarana pendukung kegiatan.
HNW menegaskan FKMT dan para ustadahnya, perlu diapreasiasi karena kehadiran mereka di tengah masyarakat untuk mendidik dan mencerdaskan kehidupan bangsa sekalipun tanpa digaji oleh pemerintah.
HNW menyebut sudah sangat sewajarnya bila seluruh pihak berterima kasih dan memberikan kepedulian kepada majelis taklim itu dan para ustadahnya.
Dirinya berharap agar selain terkait dengan fasilitas dari pemerintah, FKMT juga memaksimalkan aktivitas dengan berkolaborasi bersama lembaga-lembaga zakat untuk menggalang dana umat
Dari sinilah selanjutnya dikatakan oleh pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu Baznas bisa membantu FKMT karena organisasi ini sudah membantu antara lain dengan menyadarkan masyarakat untuk aktif berzakat.
FKMT disebutkan oleh pengurusnya juga memiliki aktivitas keummatan seperti pelatihan manasik haji dan umroh.
Bila organisasi itu bisa mandiri maka aktivitasnya bisa semakin maksimal untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara, serta menyelamatkan generasi yang akan datang dari dari perilaku-perilaku yang menympang, seperti LGBT, narkoba, tawuran, dan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan hukum maupun adat ketimuran. “Itu bisa dilakukan bila FKMT mandiri, kuat dan mampu berkolaborasi positif dengan berbagai pihak yang terkait”pungkasnya