Jakarta, FusilatNews -6 Februari 2024 – Di tengah kekhawatiran terkait keamanan laut Indonesia yang dipagari ranjau-ranjau bambu, kabar duka datang dari dunia ketenagakerjaan. Muchtar Azis, Direktur Pembinaan Mediator Hubungan Industrial Kementerian Ketenagakerjaan RI, wafat pada 3 Februari 2024 di rumah duka yang berlokasi di Jalan Tembusan Batu 1/13, 13/05, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta.
Sejumlah pelayat, didominasi oleh para buruh dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Usai salat Zuhur, jenazah disemayamkan di Masjid Al Barkah, sebelum diberangkatkan ke pemakaman Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yasril, turut hadir melepas jenazah, didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi. Dalam sambutannya, Menaker menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Muchtar Azis yang telah mengabdi selama 27 tahun di Kemnaker.
“Almarhum adalah sosok yang sabar dan penuh dedikasi. Kita semua diingatkan bahwa kematian adalah kepastian. Semoga kita semua siap dengan bekal akhirat,” ujar Menaker Yasril.
Semasa hidupnya, Muchtar Azis dikenal sebagai pribadi yang sabar dalam menghadapi ujian, termasuk saat menjalani perawatan medis. Ia meninggalkan seorang istri, Rachmawati Yusuf, serta dua anak, M. Zahir dan M. Iffikhardin. Menaker berharap agar kedua anaknya dapat melanjutkan perjuangan ayah mereka.
Selain aktif di dunia ketenagakerjaan, Muchtar Azis juga merupakan anggota KAHMI dan KKSS, di mana ia banyak berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan keorganisasian.
Berpulangnya Rekan di KAHMI: Teuku Abdurahman
Sebelum kepergian Muchtar Azis, KAHMI juga kehilangan salah satu anggotanya, Teuku Abdurahman Alba bin Al Basya, yang wafat pada 5 Januari 2025 di rumah duka Komplek ALRI Rawa Bambu, Pasar Minggu. Teuku Abdurahman lahir di Jeunib, NAD, pada 2 Juni 1955, dan dimakamkan di Al Mahdhor, Cimanggis, Depok.
Mendiang meninggalkan seorang istri, Cut Inong Cut Nurhayati, serta anak-mantu: Teuku Giyas K dan Wilda Amelia, Teuku Ghaisa A, Cut Ghiova S, dan Ghivari Suhada. Ia juga dikaruniai seorang cucu, Teuku Malik S.
Pada malam ketiga tahlilan, acara dihadiri oleh para tetangga dan kerabat, termasuk H. Syaiful Bahri, Ketua Paguyuban NAD Pasar Minggu dari Taman Iskandar Muda; H. Muchtar Achmadi; Ustaz Isfandiar; serta tokoh-tokoh KAHMI seperti Saad Marsul, Fuad Bucharo (mantan Vice President Arun), Farhan Hamid (mantan DPR PAN), dan Charul Salam (Wakil Paguyuban Bireun).
Dalam tausiahnya, Ustaz Isfandiar mengingatkan bahwa kematian tidak bergantung pada penyakit, melainkan merupakan rahasia Allah SWT. “Jika seseorang diakui sebagai insan baik oleh rekan-rekannya, maka surga adalah haknya.
Ia juga menegaskan bahwa di bulan Rajab, Allah SWT akan memberikan ketenangan bagi jiwa-jiwa yang diridai-Nya. Doa dan amalan yang dibaca oleh orang-orang yang masih hidup dapat memberikan kebahagiaan bagi mereka yang telah wafat, terlebih jika doa-doa tersebut dibaca dengan keikhlasan dan sesuai dengan bahasa Al-Qur’an.
Hasbunallah wa ni’ma al-wakil, ni’ma al-maula wa ni’ma an-nasir.