Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik pada Konsultan dan Survei Indonesia (KSI).

Jakarta, Fusilatnews – Dito Ariotedjo panen hujatan terkait foto selfie bersama Jorge Martin di atas podium MotoGP Mandalika 2024.
Foto selfie tersebut dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga itu bersama Jorge Martin, yang berhasil mengalahkan Pedro Acosta dan Pecco Bagnaia dalam balapan MotoGP Mandalika 2024. Pedro pun menilai aksi memalukan Tedjo itu tak berguna.
MotoGP Mandalika 2024 berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/9/2024). Dito Ariotedjo pun menunjukkan mentalnya sebagai “Inlander”, olok-olok bagi penduduk asli atau pribumi di Indonesia oleh orang Belanda pada masa kolonial.
Langkah Tedjo itu paradoks. Ia mengganggu acara balap MotoGP yang mestinya tidak diwarnai aksi narsis. Terlebih yang minta selfie adalah Tedjo, sesuatu yang terbalik. Mestinya Jorge Martin yang minta selfie. Ingat, Tedjo. Dirimu membawa nama Indonesia.
Bukan kali ini saja pejabat Indonesia menunjukkan kelasnya sebagai Inlander. Saat Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, 18-24 Mei 2024, tersiar sebuah foto yang menggambarkan posisi Chief Executive Officer (CEO) SpaceX Elon Musk duduk di depan para menteri Indonesia.
Adapun para menteri Indonesia yang terlihat dalam foto itu adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Para menteri itu seolah memperlakukan Elon Musk sebagai atasan mereka, atau laiknya Presiden Jokowi.
Tersirat, Indonesia makin menegaskan mudah “dibeli” oleh Elon Musk, salah satu manusia terkaya di muka bumi ini.
Kali ini pun Indonesia sudah banyak dibeli oleh pihak asing. Sebut saja keberadaan PT Freeport Indonesia di Papua yang sudah ada sejak dulu kala.
Teranyar adalah langkah Presiden Jokowi mengizinkan ekspor sedimen pasir laut ke Singapura. Apa alat isap bisa membedakan sedimen dan pasir, sehingga yang disedot hanya sedimennya saja? Ini model tipu Aceh oleh Jokowi.
Sebelumnya lagi, tepatnya tahun 2015, Fadli Zon yang saat itu menjabat Wakil Ketua DPR RI juga mengajak Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat yang akan berlaga di Pemilu 2016, untuk selfie atau berswafoto bersama saat keduanya bertemu di AS.
Tak hanya selfie, Fadli Zon juga minta tanda tangan Donald Trump, laiknya fans minta tanda tangan artis idolanya.
Ingat Uda Fadli, Anda membawa nama Indonesia. Pimpinan DPR pula, yang mestinya posisinya sejajar dengan Presiden. Padahal saat itu Trump yang juga seorang pengusaha baru sebatas calon presiden.
Mental Inlander identik dengan mental pesuruh, mental jongos.
Mental Inlander identik dengan minder. Minder identik dengan inferior, atau “inferiority complex”, sebuah gangguan kepribadian di mana seseorang meragukan kemampuan dirinya atau merasa rendah diri. Kondisi ini membuat pengidapnya kehilangan rasa percaya diri dan selalu merasa kurang dalam berbagai aspek kehidupan seperti intelektual, sosial, dan fisik.
Menurut American Psychological Association (APA), dikutip dari sebuah media, inferiority complex adalah rasa tidak cukup mampu dan tidak percaya diri secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari karena adanya keyakinan bahwa dirinya secara fisik atau psikologis kurang dari orang lain.
Kekurangan yang dirasakan ini bisa jadi nyata adanya berdasarkan penilaian rasional atau hanya imajinasi belaka.