Jakarta – FusilatNews – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa produksi beras nasional meningkat signifikan sebesar 52,32 persen pada Januari-Maret 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada periode tersebut mencapai 8,67 juta ton, naik drastis dari 5,69 juta ton pada tahun lalu.
Menteri Andi Amran menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja sama berbagai pihak dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
“Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari perbaikan infrastruktur irigasi, termasuk program pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, serta implementasi teknologi pertanian modern yang lebih efisien,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2025).
Kenaikan produksi beras ini selaras dengan meningkatnya luas panen padi yang diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare. Angka tersebut naik sekitar 970.330 hektare atau 52,08 persen dibandingkan luas panen pada Januari-Maret 2024 yang hanya mencapai 1,86 juta hektare.
Andi Amran menjelaskan bahwa pencapaian ini didorong oleh berbagai program unggulan, seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, serta mekanisasi pertanian.
“Program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, sehingga berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional,” jelasnya.
Salah satu program andalan yang berperan penting dalam peningkatan produksi adalah pompanisasi. Melalui program ini, Kementerian Pertanian memfasilitasi penggunaan pompa air untuk mengatasi keterbatasan irigasi, khususnya di lahan-lahan tadah hujan dan daerah yang rentan kekeringan.
Dengan sistem pompanisasi, petani dapat mengairi lahan mereka secara lebih efektif, meningkatkan indeks pertanaman, serta memperpanjang musim tanam sepanjang tahun.
“Kami optimistis, dengan dukungan penuh Bapak Presiden Prabowo, kerja sama berbagai pihak, serta kebijakan yang tepat, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan lebih cepat dan menghentikan impor beras secara permanen di masa mendatang,” ujar Andi Amran.
Ia menambahkan, peningkatan produksi beras ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, termasuk menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.