NEW YORK, Dua ilmuwan Jepang memenangkan hadiah Ig Nobel Nutrisi atas penelitian mereka tentang bagaimana arus listrik pada peralatan seperti sedotan dapat mengubah persepsi rasa.
Homei Miyashita, 47, seorang profesor di Universitas Meiji, dan Hiromi Nakamura, 37, seorang profesor rekanan proyek di Universitas Tokyo, menerima hadiah untuk makalah yang mereka tulis, kata penyelenggara penghargaan spoof tersebut.
“Saya merasa sangat tersanjung,” kata Miyashita dalam email ke Kyodo News sebelum upacara hari Kamis.
“Tesis ini diterbitkan pada tahun 2011 dan sejak itu, kemajuan lebih lanjut telah dicapai dalam penelitian,” ujarnya, termasuk pengembangan peralatan yang dapat membantu masyarakat merasakan garam pada makanan dengan bantuan listrik meski jumlahnya sedikit.
Nakamura, yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Universitas Meiji ketika makalah tersebut diterbitkan, mengatakan, “Saya senang bahwa tesis, yang menandai awal penelitian saya tentang gustation dengan listrik, mendapat penilaian yang tinggi.”
Ini adalah tahun ke-17 berturut-turut seorang warga negara Jepang memenangkan Hadiah Ig Nobel.
Dalam makalah yang ditulis bersama berjudul “Augmented Gustation Used Electricity,” para peneliti menunjukkan bagaimana manusia dapat meningkatkan kekuatan rasa dengan bantuan stimulus listrik melalui dua sedotan penghantar listrik. Mereka juga membuat prototipe sistem menggunakan sumpit dan garpu.
Manusia merasakan stimulus listrik memiliki “rasa asam atau logam,” menurut makalah tersebut.
“Tujuan dari sistem kami adalah untuk mendapatkan lapisan lidah baru yang dapat mendeteksi rasa yang sebelumnya tidak dapat kami rasakan,” kata mereka dalam makalah tersebut.
Hadiah Ig Nobel, dalam 10 kategori, diciptakan pada tahun 1991 oleh majalah sains AS Annals of Improbable Research sebagai parodi dari Hadiah Nobel.
© KYODO