Oleh Md. Tahmid Zami
Dhaka, 27 Juli 2024 — Pemadaman internet selama seminggu di Bangladesh telah mengisolasi warga dan mengganggu bisnis. Pemerintah memberlakukan pemadaman pada 18 Juli sebagai tanggapan terhadap protes mahasiswa yang berujung kekerasan terkait kuota pekerjaan pemerintah, yang mengakibatkan setidaknya 147 kematian. Ini diikuti dengan pemberlakuan jam malam nasional dan pengerahan pasukan militer.
Desainer grafis Md. Rakibul Ahsan kehilangan klien besar karena pemadaman tersebut, menyoroti dampak pada 650.000 pekerja lepas di sektor TI Bangladesh. Bisnis kecil, seperti perusahaan manufaktur rumah kayu milik Faysal Ahmed, menghadapi tantangan operasional besar dengan karyawan yang tidak dapat bekerja dan komunikasi pelanggan yang terputus.
Operator tur dan pekerja garmen juga terkena dampak besar, berjuang untuk mengatasi kerugian finansial dan akses terbatas ke layanan penting. Pemadaman ini memperburuk kecemasan di kalangan warga, dengan banyak yang merasa terisolasi dan tidak dapat mengakses informasi yang diperlukan.
Pemerintah sebagian mengembalikan layanan broadband pada hari Rabu, tetapi situs media sosial tetap diblokir. Kelompok hak digital dan lebih dari 300 organisasi masyarakat sipil mendesak pemerintah untuk memulihkan akses internet sepenuhnya, menekankan perannya yang penting dalam kehidupan modern dan stabilitas ekonomi.
Dampak Sosial dan Respons Pemerintah
Pemadaman ini sangat mempengaruhi kesejahteraan mental, dengan banyak orang merasa terisolasi dari orang yang mereka cintai. Aktivis gender Shaikh Md. Mominul Islam menceritakan bagaimana kurangnya komunikasi memperburuk rasa isolasinya dan meningkatkan stres.
Meskipun pemerintah membenarkan pemadaman untuk mengekang misinformasi, para kritikus berpendapat bahwa langkah ini tidak proporsional dan lebih banyak merugikan daripada membantu. Mahkamah Agung baru-baru ini memutuskan untuk mengisi sebagian besar posisi pekerjaan berdasarkan prestasi, sebuah kemenangan parsial bagi para pengunjuk rasa.
Ferdaus Ara Begum dari BUILD menekankan pentingnya internet dalam ekonomi dan kehidupan sehari-hari negara tersebut, menyerukan agar pemulihannya diprioritaskan untuk membantu kehidupan kembali normal.
Reuters