Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024.

Jakarta, Fusilatnews – Ada banyak inisial T. Tapi tak seperti T yang disebut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. T ini begitu istimewa. T ini adalah pengendali judi online (judol) dan “scamming” atau penipuan online di Indonesia yang dikendalikan dari Kamboja.
Sedemikian istimewanya T, sampai-sampai Presiden Jokowi kaget saat mendengar namanya. Begitu pun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan saat itu Mahfud Md. Benny menyebut inisial T saat mengikuti rapat kabinet terbatas yang dipimpin Jokowi beberapa waktu lalu.
Demikian Benny Rhamdani dalam sambutannya pada Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (23/7/2024).
Namun setelah itu semua diam. Semua membisu. Ketika ditanya siapa sosok T, Jokowi mengaku tidak tahu. Atau pura-pura tidak tahu. Begitu pun Listyo Sigit dan Mahfud Md.
Lalu, dengan dalih untuk mengulik siapa sosok T, Polri pun memanggil Benny untuk diperiksa Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Senin (29/7/2024) esok.
Sedangkan Mahfud tak mau membahas siapa sosok T dimaksud dengan dalih kini ia bukan Menko Polhukam lagi. Mahfud tak mau ambil risiko. Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu tak mau menggali lubang kuburnya sendiri.
T disebut Benny sebagai orang kuat. T bahkan tak pernah tersentuh hukum sejak Indonesia merdeka hingga kini. Mungkin T lebih kuat daripada Jokowi apalagi Listyo Sigit. Buktinya, T tak pernah tersentuh hukum.
Bumerang
Akan tetapi, apa yang disampaikan Benny Rhamdani itu kini menjadi semacam bumerang yang menyerang balik dirinya. Jika tidak pintar-pintar menghadapi polisi, maka ia bisa saja terperangkap. Terjebak. Salah-salah bisa menjadi tersangka penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran.
Dengan kata lain, lubang kubur Benny sedang digali. Dan penggalinya adalah sosok berinisial T itu. Lantas, siapa sosok T sesungguhnya?
Benny tak mau vulgar. Termasuk inisial kata kedua dari nama T itu. Tapi semua orang sudah tahu. Termasuk barangkali Jokowi, Listyo Sigit dan Mahfud Md itu. Tapi mereka pura-pura tidak tahu.
Bisa jadi sosok T itu adalah pengusaha yang suka menjadi cukong politik. Semua orang juga sudah tahu.
Sebab itu, bisa jadi Jokowi merasa utang budi. Jangankan menangkap, menyebut namanya saja ia sudah alergi atau bahkan takut.
Sekali lagi, siapa sesungguhnya sosok T itu?
Kita tunggu saja hasil pemeriksaan Benny Rhamdani. Mungkin setelah diperiksa polisi ia akan meralat bahwa inisial T sebagai pengendali judol dan scamming di Tanah Air itu sesungguhnya tidak ada. Ia hanya sosok rekaan alias fiktif belaka.
Selebihnya mungkin Benny akan minta maaf dengan dalih telah menyebarkan berita bohong yang menimbulkan keonaran. Ia tak mau masuk ke lubang kubur yang sudah tergali di depannya.
Bisa jadi Benny akan “finish”. Ia tak akan dipakai lagi dalam jabatan apa pun, termasuk di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Ramabuming Raka nanti.
Kecuali jika ia meralat inisial T itu bahkan kemudian minta maaf. Jika ini terjadi, bisa jadi kursi jabatan baru telah menanti Benny di kabinet Prabowo-Gibran nanti.
Benarkah? Kita tunggu saja tanggal mainnya!