Walau Prabowo Subianto telah meminta para relawannya, untuk tidak melakukan unjuk rasa, pada hari jum’at ini, tetapi segerombolan massa yang mengatas-namakan massa pendukung Paslon 02, datang juga ke patung Kuda dan sempat baku lempar-lemparan batu dengan pendukung Paslon 01.
Jakarta, Fusilatnews. – Pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, juga turut serta dalam unjuk rasa di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. Kedatangan mereka bertepatan dengan kehadiran pendukung capres-cawapres nomor urut 1, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang telah lebih dulu berada di Patung Kuda.
Massa pendukung Prabowo-Gibran terlihat tiba di area Patung Kuda sekitar pukul 14.51 WIB. Mereka membawa atribut demonstrasi seperti spanduk dan poster, serta kendaraan komando.
Ketika mereka datang, massa tersebut dengan lantang menyuarakan dukungan untuk Prabowo-Gibran. Teriakan “Prabowo-Gibran 02” menggema dari kalangan mereka.
Namun, ketika massa pendukung Pasangan 02 hendak memasuki area Patung Kuda yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, mereka disambut dengan pelemparan dari arah pendukung Pasangan 01. Beberapa benda seperti tanah, botol air mineral, dan bahkan batu dilemparkan ke arah mereka.
Akibat lemparan tersebut, massa yang baru tiba pun mundur dari area Patung Kuda. Sementara itu, pendukung Anies semakin mendekati massa pendukung Prabowo yang baru datang.
Intensitas lemparan dari pendukung Anies semakin meningkat, dengan upaya untuk mendorong massa pendukung Prabowo untuk mundur karena saat itu giliran mereka untuk melakukan unjuk rasa.
Meskipun sempat terpancing, massa pendukung Pasangan 02 membalas lemparan sambil bergerak mundur. Situasi di sekitar Patung Kuda semakin memanas. Kepolisian yang berada di tengah-tengah kedua kelompok berusaha meredakan ketegangan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, tiba di lokasi dengan menggunakan mobil dinas Polres Metro Jakarta Pusat. Dia mengimbau kedua massa untuk menahan diri dan menyerukan agar suasana kembali tenang.
“Semua orang punya hak untuk bicara, jangan timpuk-timpuk, semua tenang. Biar saya yang urus,” ujar Kombes Susatyo.
Kehadiran polisi di antara kedua massa yang terlibat dalam aksi saling lempar berhasil meredakan ketegangan. Suasana semakin tenang ketika azan asar berkumandang.