Jakarta-Fusilatnews–Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, menyoroti program studi banding Gerakan Pramuka ke luar negeri. Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak perlu dilakukan karena dinilai kurang relevan dengan tujuan utama Gerakan Pramuka, yaitu pembentukan karakter dan pengabdian kepada masyarakat.
Prabowo mengkritik studi banding ke luar negeri yang menurutnya tidak membawa manfaat signifikan bagi pengembangan Pramuka di Indonesia. Ia menekankan bahwa anggaran dan waktu yang digunakan untuk kegiatan seperti itu sebaiknya dialihkan untuk program-program yang lebih bermanfaat di dalam negeri, terutama untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Jangan mengada-ada. Studi banding ke luar negeri untuk Pramuka tidak diperlukan. Kita punya banyak tugas dan tanggung jawab di dalam negeri yang lebih mendesak,” ujar Presiden Prabowo pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan Pramuka harus lebih berfokus pada kegiatan yang memperkuat rasa cinta tanah air, kemandirian, dan pengabdian kepada masyarakat, bukan mengikuti tren yang tidak relevan dengan visi nasional.
Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi link berita asli.