Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari kekacauan dunia saat ini. Dimulai dari pandemi covid-19 yang belum tuntas, ditambah persoalan perang di Ukraina.
Demikianlah dikatakan Jokowi saat memberikan Pengarahan kepada para Gubernur se-Indonesia di Hotel Novotel Balikpapan, Minggu, (13/3/2022).
“Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” ungkap Jokowi.
Pandemi covid-19 diketahui sudah mulai pereda. Banyak negara juga sudah bersiap memasuki endemi. Akan tetapi, masalah belum selesai, sebab [andemi covid meninggalkan luka yang dalam untuk diselesaikan.
Di sisi lain ada persoalan perang. Dua pekan perang berjalan, menyebabkan ketidakpastian pada pasar keuangan, lonjakan pada harga minyak dan berbagai komoditas hingga dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi dunia.
“Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,” ujar Jokowi.
Atas persoalan tersebut, Jokowi meminta kepada para gubernur untuk menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan situasi yang terjadi saat ini.
“Dalam penganggaran di APBD Bapak/Ibu ubah semuanya tidak seperti pada waktu yang normal dulu, jangan business as usual APBD harus bisa kita create disesuaikan, kuncinya cuma satu kecepatan kita untuk menyesuaikan,” tegasnya.