Disamping itu adanya kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat memicu eksodus investor SUN ke Obligasi pemerintah AS yang menghasilkan imbal hasil (yield) yang lebih baik
Jakarta – Fusilatnews – Sejumlah investor asing yang ramai-ramai lakukan aksi jual obligasi Surat Utang Negara (SUN) karena adanya kekhawatiran perkembangan kinerja neraca transaksi berjalan Indonesia pada kuartal pertama tahun ini. hingga pengujung tahun lalu, transaksi berjalan RI mengalami defisit 1,6 miliar dollar AS.
Disamping itu adanya kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat memicu eksodus investor SUN ke Obligasi pemerintah AS yang menghasilkan imbal hasil (yield) yang lebih baik
Akibatnya Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (3/4/2024) dibuka jatuh Pada awal perdagangan Rabu pagi, rupiah tergelincir 36 poin atau 0,22 persen menjadi Rp 15.933 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.897 per dolar AS.
Kurs Rupiah jatuh ke level terendah dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kian melemah pada Rabu (3/4/2024).pagi
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat ke 4,30 persen, dan data PMI AS naik menjadi 52,2 dari 47,8 bulan sebelumnya. Pelemahan rupiah juga disebabkan oleh memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga AS pada Juni 2024 seiring makin menguatnya data-data ekonomi AS.
Dari domestik, sentimen yang muncul masih terkait dengan gugatan terhadap hasil pemilihan presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi dan tren peningkatan inflasi Maret 2024
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,99 pada Maret 2023 menjadi 106,13 pada Maret 2024.
Kunjungan Prabowo ke China juga mempengarui tren kurs Rupiah terhadap US Dollar mengingat ketidakjelasan stautus Prabowo saat mengunjungi China sebagai Menteri Pertahanan atau kah sebagai presiden terpilih.