Jakarta-FusilatNews – Pasar keuangan dikejutkan dengan merosotnya saham-saham yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu pada perdagangan hari ini. Penurunan ini memberikan tekanan besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan beberapa emiten utama mencatatkan kerugian signifikan dalam hitungan menit awal perdagangan.
Beberapa saham yang terdampak antara lain:
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) – Prajogo Pangestu memiliki 64,66% saham BREN melalui PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Kerugian yang dialami pada awal perdagangan hari ini mencapai Rp107,99 triliun.
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) – Prajogo memiliki 5,06% saham secara langsung dan 34,63% melalui BRPT. Total kerugian dari saham ini mencapai Rp19,83 triliun.
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) – Saham CUAN sempat melonjak tajam sejak IPO pada Maret 2023, namun kini mengalami koreksi besar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menginvestigasi dugaan manipulasi saham CUAN dan BREN.
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) – Prajogo memiliki 71,31% saham BRPT, dengan kerugian awal perdagangan mencapai Rp5,34 triliun.
- PT Petrosea Tbk (PTRO) – Emiten ini mencatatkan kerugian sebesar Rp2,72 triliun.
Secara keseluruhan, kerugian yang dialami oleh Prajogo Pangestu dalam beberapa menit awal perdagangan hari ini mencapai Rp163 triliun. Saham-saham tersebut juga masuk dalam daftar 10 emiten yang paling membebani IHSG.
OJK telah mengumumkan akan melakukan penegakan hukum secara tegas jika ditemukan pelanggaran terkait dugaan manipulasi saham di beberapa emiten tersebut.
Perkembangan ini menjadi sorotan utama di pasar keuangan, mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap IHSG dan para investor.