• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Crime

SINETRON “MALING TERIAK MALING”: DUGAAN NEGARA SEBAGAI DALANG

fusilat by fusilat
September 8, 2025
in Crime, Feature
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Malika Dwi Ana

Di tengah gejolak sosial yang terus membara, narasi tentang provokasi dan manipulasi emosi massa kembali menjadi sorotan. Memancing kemarahan rakyat bukan perkara sederhana. Dibutuhkan teknik yang taktis, perencanaan matang, dan eksekusi yang terlatih untuk melempar “batu pertama” yang mampu mengguncang stabilitas. Tanpa kelihaian, hasilnya tak akan sebesar yang diharapkan. Namun, ketika provokator tertangkap, fakta mencengangkan terungkap: beberapa di antaranya diduga anggota TNI aktif. Logika siapa yang tidak goyah mendengar ini? Pertanyaan besar pun mengemuka: siapa sebenarnya dalang di balik kekacauan ini?

Rakyat, seperti biasa, menjadi korban. Mereka adalah tumbal dari kebiadaban yang terselubung dalam permainan elit. Kemarahan yang meledak di jalanan bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja. Ia dipicu, diarahkan, dan dibiarkan membesar oleh mereka yang memiliki kuasa untuk mengendalikan narasi. Namun, ironisnya, elit yang sama selalu mencuci tangan, menyangkal peran mereka dalam menciptakan situasi buruk ini. Mereka sibuk mencari kambing hitam, menunjuk “dalang” tanpa bukti kuat, dan mengalihkan perhatian dari akar masalah yang sebenarnya.

Seperti yang dikatakan oleh seorang pengamat, “Tidak ada provokator yang bisa menggerakkan ratusan ribu atau jutaan massa di berbagai kota kecuali negara. Tidak ada.” Kalimat ini menusuk. Dalam pergolakan besar, selalu ada pihak-pihak kecil yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Namun, skala kerusuhan yang melibatkan massa besar di berbagai daerah menunjukkan adanya koordinasi yang jauh lebih besar—sesuatu yang hanya mampu dilakukan oleh entitas dengan sumber daya (kapital, energi) dan otoritas negara. Negara, dalam hal ini, bukan sekadar institusi, tetapi juga elit-elit yang mengendalikan roda kekuasaan.

Namun, respons yang diberikan selalu parsial dan sering kali meleset. Bukannya menyelesaikan akar persoalan—seperti ketidakadilan, kesenjangan, atau ketidakpuasan rakyat—para penguasa lebih memilih mencari musuh imajiner. Istilah “provokator” menjadi senjata ampuh untuk mengaburkan fakta. Yang lebih memprihatinkan, yang ditangkap polisi bukanlah penjahat yang membentuk pasukan penjarah, pembakar, atau pengebom molotov, melainkan mereka yang sekadar bersuara kritis. Aktivis jaringan masyarakat sipil menjadi target, bukan dalang jahat yang mampu merekrut pasukan preman pengangguran kriminal dari seluruh penjuru Republik. Ketika aparat di Indonesia tak pernah mampu mengungkap kejahatan yang begitu gamblang, kesimpulan yang muncul adalah bahwa penjahatnya adalah… elit pengelola negara itu sendiri. Dang!!!

Lihat saja Kapolri. Meski desakan untuk menggantikannya begitu keras, hingga kini posisinya tetap kokoh. Ini bukan soal personal, tetapi simbol dari bagaimana sistem melindungi aktor-aktor utamanya, bahkan ketika kepercayaan publik telah runtuh. Sinetron politik berjudul “Maling Teriak Maling” pun terus berlanjut. Episode terbarunya menampilkan drama klasik: mereka yang menciptakan kekacauan adalah mereka yang paling keras berteriak menuduh orang lain sebagai biang kerok.

Rakyat Indonesia tak pernah lelah mencintai negerinya, tetapi kini lelah dipermainkan, ditipu, dimanipulasi, ditidakjujuri, dibodohi, dirampok, diperas, dan dijarah oleh para pengelola negara ini. Ini bukan sekadar cerita tentang provokasi atau kerusuhan. Ini adalah cerminan dari sebuah sistem yang gagal mendengar rakyat, yang lebih memilih menyalahkan bayang-bayang daripada memperbaiki diri. Pertanyaan yang tersisa adalah: sampai kapan sinetron ini akan terus diputar, sementara keadilan dan kebenaran terus ditunda?(MDA)

Surabaya, 03092025

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Reshuffle Kabinet dan Sentimen Pasar: Antara Kepastian dan Ketidakpastian

Next Post

KISAH RESHUFFLE YANG MENGGUNCANG

fusilat

fusilat

Related Posts

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili
Bencana

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”
Feature

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025
Feature

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025
Next Post

KISAH RESHUFFLE YANG MENGGUNCANG

Perda Kemandirian Pangan Jabar: Ambisi Mulia, Realita Membelit

Perda Kemandirian Pangan Jabar: Ambisi Mulia, Realita Membelit

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman
Birokrasi

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

by Karyudi Sutajah Putra
November 7, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Berdasarkan Keputusan Presiden No 122P Tahun 2025,...

Read more
Naik karena Rakyat, Tumbang karena Cendekia

Macan Asia Itu Kini Mengembik

November 6, 2025
Jawaban Nasdem Terkait Tudingan Uang Rp 30 M  Disita KPK, Akan Digunakan Untuk Keluarga Nyaleg

Tak Mungkin Jeruk Makan Jeruk: Masih Sanggupkah Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach Berkepala Tegak?

November 6, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025

WHOOSH BUKAN BARANG PUBLIK BUKAN INVESTASI SOSIAL

November 7, 2025
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

November 7, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...