Jakarta – Fusilatnews – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengklaim tingkat pengangguran di Indonesai mengalami penuruan padahal sudah mencapai jumlah 7,28 juta namun menurut Yassiekli angka pengangguran turun.padahal angka tersebut menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,11 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 1,11 persen secara tahunan pada Februari 2025. Jumlah pengangguran mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, atau meningkat 83.450 orang dibandingkan Februari 2024. Jumlah tersebut merupakan 4,76 persen dari total jumlah angkatan kerja di pasar tenaga kerja Indonesia yang sebanyak 153,05 juta orang.
Sementara itu, Apindo mencatat, lebih dari 40.000 tenaga kerja mengalami PHK sejak awal tahun. Ajib mengatakan, pertumbuhan ekonomi mengalami tekanan karena masing-masing faktor pertumbuhan ekonomi mengalami konstraksi.
Kebijakan-kebijakan yang didorong bisa menduplikasi yang dilakukan oleh pemerintah China dalam mendorong ekonomi domestik dan industri manufakturnya mempunyai daya saing yang tinggi,” ujar Ajib , Selasa (6/5/2025).
Paling tidak, Apindo mengusulkan, ada empat hal yang bisa didorong oleh pemerintah.
Untuk mendorong program-program tersebut, Apindo mengusulkan pembentukan Indonesia Incorporated yang menekankan pentingnya sinergi antar-pemerintah dan dunia usaha untuk memastikan keberlanjutan dan profitabilitas perusahaan.
“Dunia usaha diharapkan tidak hanya sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam memberikan solusi atas permasalahan bangsa, terlibat aktif dalam deregulasi, revitalisasi industri padat karya dan mendesain kebijakan-kebijakan yang pro dengan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan,” ujar Ajib.
Ajib mengatakan, harus ada terobosan signifikan dari pemerintah agar pertumbuhan ekonomi agregat tahun 2025 lebih eskalatif dan mencapai angka psikologis minimal 5 persen pada akhir tahun.