Selama ini masyarakat tahunya kalau belok kiri di lampu merah bisa langsung.
Awas sekarang gak boleh belok kiri langsung karena bisa ditilang, polisi gunakan pasal ini untuk menjerat si pelanggar.
Memang sebelumnya dibolehkan belok kiri langsung di lampu merah karena berlandaskan undang-undang lama.
Belok kiri langsung sebelumnya diatur dalam peraturan lama di UU LLAJ Nomor 14 Tahun 1992 serta PP Nomor 43 tahun 1993, pasal 59 ayat 3.
Adapun bunyi PP Nomor 43 tahun 1993, pasal 59 ayat 3 yaitu:
“Pengemudi dapat langsung belok ke kiri pada setiap persimpangan jalan, kecuali ditentukan lain oleh rambu-rambu atau alat pemberi isyarat lalu lintas pengatur belok kiri.”
Namun kini peraturan sudah berubah, tidak boleh lagi langsung belok kiri saat lampu menyala merah, kecuali ada tanda yang membolehkan.
Aturan tentang belok kiri langsung di persimpangan diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Nomor 22 Tahun 2009, pada pasal 112 ayat 3.
UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009, pada pasal 112 ayat 3:
“Pada persimpangan Jalan yang dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Pengemudi Kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh Rambu Lalu Lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.”
Dijelaskan Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu.
Katanya saat ini belok kiri tidak bisa langsung di persimpangan kecuali ada rambu yang memperbolehkan.
“Sekarang jadi terbalik, belok kiri harus ikuti lampu lalu lintas, kecuali ada perintah seperti belok kiri langsung,” ucapnya.
“Jadi kalau tidak ada rambu tambahan, dia wajib berhenti walaupun di lajur kiri,” kata Jusri, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jusri tak menampik saat ini masih ada pengguna jalan yang tidak paham.
Misalnya ada mobil yang berhenti di lajur kiri di persimpangan, namun tak langsung belok kiri.
Tak jarang pengemudi yang berhenti di persimpangan malah diomeli pengemudi lain karena berhenti dan mengikuti lampu lalu lintas.
“Sosialisasi soal belok kiri di persimpangan yang terbaru ini tidak masif. Sehingga orang masih banyak yang bingung, ikuti aturan yang mana. Dari sini malah bisa jadi konflik dan ribut di jalan,” ucapnya.
Sumber : Kompas