Jakarta – Fusilatnews – PT Pertamina Patra Niaga terus melakukan pendataan pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi melalui program Subsidi Tepat. Program ini mengharuskan pengguna kendaraan roda empat untuk melakukan pendaftaran QR Code melalui situs www.subsiditepat.mypertamina.id. Pendaftar akan mendapatkan penjelasan terlebih dahulu mengenai program ini sebelum membuat akun.
Dalam situs tersebut, Pertamina menjelaskan bahwa BBM bersubsidi adalah bahan bakar yang diberikan subsidi oleh pemerintah menggunakan dana APBN dan dijual dengan harga lebih murah. Jenis BBM bersubsidi saat ini meliputi Biosolar dan Pertalite. Namun, jumlahnya terbatas sesuai kuota yang ditetapkan oleh pemerintah dan hanya diperuntukkan bagi konsumen tertentu yang memenuhi syarat.
Pemerintah membatasi penjualan BBM bersubsidi untuk mencegah penyelewengan dan memastikan penyalurannya tepat sasaran. Konsumen yang ingin mendapatkan BBM bersubsidi harus terdata, dan setiap penyimpangan dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk mengikuti program ini, konsumen perlu memilih “Daftar Akun Baru” atau “Masuk ke Akun” jika sudah memiliki akun terdaftar. Melalui program Subsidi Tepat, Pertamina memastikan transparansi dalam penyaluran BBM bersubsidi dengan memanfaatkan digitalisasi yang memungkinkan pemantauan secara real-time dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan.
“Pertamina Patra Niaga mencatat bahwa rata-rata volume pembelian Pertalite adalah 19,5 liter setiap harinya,” kata Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu (4/9/2024). Data ini diambil dari keseluruhan transaksi Pertalite pada Juni 2024, dengan 78 persen konsumen mengisi Pertalite rata-rata 19,5 liter per hari.
Heppy menjelaskan bahwa skema Subsidi Tepat melalui QR Code adalah bentuk komitmen Pertamina untuk memastikan penyaluran Pertalite tetap sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah. Ia menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk menghentikan distribusi Pertalite pada 1 September 2024, seperti yang dirumorkan.
“Masyarakat tidak perlu termakan berita hoax. Pertalite akan terus kami salurkan sesuai kuota yang ditetapkan oleh pemerintah,” tambah Heppy.
Heppy menyatakan bahwa pendaftaran QR Code Pertalite dilakukan secara bertahap dan saat ini difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI), serta beberapa wilayah non-Jamali seperti Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Kabupaten Timika.
“Diharapkan tahap pertama pendaftaran dapat tercapai 100 persen pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan pada tahap kedua yang direncanakan paling cepat pada Oktober hingga November 2024,” jelasnya.
Per 2 September 2024, sebanyak 4.122.358 nomor polisi (nopol) telah terverifikasi dan bertransaksi di SPBU menggunakan QR Code. Pendaftaran QR Code ini berlaku hanya untuk kendaraan roda empat.
“Bagi masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran,” tutup Heppy.