Jakarta, Fusilatnews. 3 Juni 2024 – Emak-emak yang tergabung dalam organisasi ASPIRASI berharap TNI berani mengambil sikap tegas untuk membela Palestina. Mereka telah melakukan boikot terhadap produk-produk Israel hingga beberapa perusahaan tersebut tutup atau bangkrut, demi mendukung Palestina melawan kebijakan Amerika Serikat yang mereka anggap tajir dan amoral.
Dalam sebuah aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Israel dekat Monas, Jakarta, Hj Wati Imhar, pimpinan Emak-emak ASPIRASI Indonesia, menyatakan bahwa mereka dan MUI berharap Menhan Joko Widodo yang masa jabatannya akan berakhir dapat membuktikan dukungannya terhadap kemanusiaan dan mendukung Palestina agar tidak terkesan impoten.
“Kami berharap Menhan Joko Widodo dapat membuktikan dukungannya terhadap Palestina. Masyarakat Palestina bukan hanya kehilangan keluarga dan harta benda akibat serangan bom dari Israel, tetapi juga kesulitan beribadah karena masjid-masjid yang dibom. Genosida yang dilakukan Israel berdampak pada ribuan masyarakat Barat, terutama aktivis milenial, yang akhirnya masuk Islam,” ujar Hj Wati Imhar.
Dalam aksi yang diberi tajuk “All Eyes on Rafah”, Hj Wati mengungkapkan bahwa Israel sengaja mendesak semua pengungsi terkumpul di Rafah untuk kemudian dihabisi. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung setiap aksi demonstrasi mendukung Palestina hingga merdeka total.
“Kita harus mendukung setiap demonstrasi mendukung Palestina, siapapun koordinatornya, hingga Palestina merdeka total. Pada 27 Juli 2024, kita akan mengadakan konvoi damai dengan berbagai kendaraan menuju ‘Free Free Palestine!’ Dan pada 9 Juni 2024, kita akan melanjutkan demonstrasi di Car Free Day Jalan Sudirman, Jakarta, bekerja sama dengan AQL pimpinan ustaz Bahtiar Nasir,” lanjut Hj Wati.
Aksi unjuk rasa yang padat pada pagi hari tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh, seperti Hj Nurdiati Akma, Ustaz Bahtiar Nasir, Rasmin Zaitun, Yazid, Sadiah, Syekh A Rahman Rafah, Dhio Forbes, Purwo, dan Eka Jaya Pejabat. Meskipun aksi kali ini lebih ringan karena adanya truk WC, panitia tidak mampu mengatur area kibaran bendera depan mobil komando yang menghalangi liputan kamera dunia.
Wati, yang didampingi oleh Jati Ningsih, juga menambahkan bahwa selama ini Emak-emak ASPIRASI berupaya menjadikan 15 Maret yang telah dilegalkan PBB sebagai Hari Internasional Anti-Islamofobia agar dilegalkan sebagai hari libur nasional oleh Pemerintah Indonesia. Namun, aspirasi mereka belum mendapatkan jawaban dari pemerintah, termasuk dari Menteri Dalam Negeri.
“Demonstrasi kali ini lebih ringan karena adanya truk WC, tetapi panitia tidak mampu mengatur area kibaran bendera depan mobil komando yang menghalangi liputan kamera dunia,” tambah Wati.
Aksi ini menunjukkan dukungan penuh Emak-emak ASPIRASI dan berbagai elemen masyarakat terhadap perjuangan Palestina, dengan harapan bahwa Indonesia dapat memainkan peran lebih aktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina.