Permusuhan yang terjadi saat ini di Jalur Gaza yang terkepung – yang dipicu pada tanggal 7 Oktober 2023 – sebagian disebabkan oleh dukungan Israel terhadap pemukim yang sering mengunjungi masjid secara provokatif.
Presstv – Fusilatnews – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, telah memperingatkan akan adanya eskalasi baru jika rezim Israel melanjutkan rencana untuk membatasi umat Islam yang salat di Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.
“Biarkan musuh kita tahu bahwa jiwa sedang mendidih… kemarahan [kita] akan segera terjadi… dan ledakan akan terjadi sebagai respons terhadap pembatasan masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan,” kata kelompok tersebut dalam sebuah postingan. di akun Telegramnya pada hari Sabtu.
Postingan tersebut muncul sehari setelah kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa rezimnya akan mengizinkan umat Islam untuk salat di masjid selama Ramadhan, yang dimulai pada 10 Maret, tetapi akan ada batasan untuk masuk ke dalamnya.
Permusuhan yang terjadi saat ini di Jalur Gaza yang terkepung – yang dipicu pada tanggal 7 Oktober 2023 – sebagian disebabkan oleh dukungan Israel terhadap pemukim yang sering mengunjungi masjid secara provokatif.
Pihak Palestina menganggapnya sebagai penodaan terhadap salah satu situs paling suci dalam Islam yang terletak di Kota Tua Yerusalem yang diduduki.
Israel telah membunuh hampir 30.000 orang di Gaza sejak hari Oktober itu. Rezim menyulut mesin perang berdarah tersebut setelah Hamas melancarkan Operasi Kejutan Badai Al-Aqsa.
Osama Hamdan, seorang pejabat senior Hamas, memperingatkan pada hari Sabtu bahwa rencana pembatasan salat Ramadhan adalah gambaran lebih lanjut dari kecenderungan kabinet perang Netanyahu terhadap serangan penuh terhadap Masjid Al-Aqsa.
Hamdan meminta semua warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan di luar Gaza untuk menentang skema pembatasan yang dilakukan Israel.
Sumber : Presstv