Oleh: Damai Hari Lubis, Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212
Manuver politik yang dilakukan Jokowi di akhir masa kekuasaannya tampak sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan, semata untuk melindungi diri dan keluarganya dari tekanan besar yang membuat mereka merasa resah dan gelisah. Meskipun suara yang menentang berasal dari hanya segelintir oposisi radikal yang menuntut Jokowi dihukum penjara atas kerusakan sosial, ekonomi, dan lemahnya penegakan hukum selama satu dekade pemerintahannya, respons ini mencerminkan ketidaknyamanan yang dalam.
Biaya besar yang dikeluarkan untuk mengawal kepulangan Jokowi ke Solo dengan pesawat tempur adalah bentuk atraksi politik yang justru menunjukkan kelemahan. Tindakan ini seakan mengindikasikan bahwa Jokowi membutuhkan gertakan simbolis setelah merasa dirinya melakukan “penindasan terhadap jutaan rakyat” melalui kebijakan-kebijakan yang dianggap otoriter.
Bagi masyarakat yang serius ingin menuntut pertanggungjawaban Jokowi dan memenjarakannya, dibutuhkan dukungan besar dan strategis melalui aksi yang melibatkan masyarakat luas. Kekuatan ratusan kali lipat dari sekadar satu skuadron (enam pesawat tempur) akan memberikan tekanan moral yang signifikan pada pemerintahan baru untuk berani bertindak tegas secara konstitusional. Dalam hal ini, kolaborasi antara masyarakat dan pemerintahan baru akan menjadi “tiket sekali jalan” untuk menghadapkan Jokowi pada proses hukum.
Tanpa tekanan publik yang masif dan terorganisir, sulit bagi penguasa baru—terlebih jika memiliki kedekatan dengan pemerintahan sebelumnya—untuk mematahkan posisi tawar politik dan hukum yang telah dibangun Jokowi. Jika perlawanan rakyat hanya terjebak pada diskusi-diskusi yang melelahkan tanpa aksi nyata, maka perjuangan akan kehilangan momentum dan hanya menjadi mimpi di siang bolong.
Jika upaya menuntut pertanggungjawaban Jokowi benar-benar serius, maka diperlukan satu komando, tanpa adanya agenda atau kepentingan pribadi di antara pejuang. Jika tidak, Jokowi dan penerusnya akan tetap melangkah menuju podium kekuasaan dengan lebih kuat.