Jakarta, Fusilatnews.–Pengawasan terhadap praktik judi online yang jelas-jelas dilarang oleh Undang-Undang di Indonesia, lemah. Meskipun berbagai agama melarang keras judi, dan tema ini terus ditekankan oleh para da’i, tampaknya masih kurangnya efektivitas dalam penegakan larangan ini. Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengajak tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama melawan judi online, namun sebenarnya ini seharusnya menjadi tanggung jawab negara yang lebih serius.
Judi, yang tidak hanya melanggar hukum negara tetapi juga nilai-nilai agama, telah merajalela di tengah masyarakat, terlepas dari larangan yang sudah ada. Fenomena ini tidak hanya merugikan individu secara finansial, tetapi juga merusak tatanan sosial dan keharmonisan keluarga. Kasus-kasus tragis seperti seorang polisi wanita yang memutuskan untuk membakar suaminya karena terlilit utang judi online, adalah bukti nyata dari dampak negatif yang ditimbulkan.
Negara seharusnya memiliki perangkat dan penegak hukum yang efektif untuk menangani masalah ini secara menyeluruh. Perlu ada langkah konkret dalam mengawasi dan memberantas situs-situs judi online, serta mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku dan bandar yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini. Hal ini tidak lagi hanya masalah moral atau agama, tetapi telah menjadi tanggung jawab negara untuk menegakkan hukum dan melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan ini.
Presiden sebaiknya tidak hanya mengajak, tetapi juga menunjukkan keputusan dan tindakan yang nyata dalam menangani judi online. Ini bukan hanya soal himbauan atau ajakan, tetapi sudah saatnya untuk bertindak tegas demi keadilan dan ketertiban sosial. Pengawasan yang lebih ketat, penegakan hukum yang lebih kuat, serta edukasi masyarakat yang lebih intensif tentang bahaya judi online, merupakan langkah-langkah yang harus segera dilakukan.
Jika negara mampu menunjukkan komitmen yang kuat dalam menangani masalah ini, bukan tidak mungkin untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan beradab bagi generasi mendatang. Judi online bukan sekadar permainan, tetapi sebuah ancaman serius bagi kestabilan sosial dan keamanan negara. Sudah saatnya untuk bertindak, bukan hanya berbicara.