Jakarta, FusilatNews – Dalam diskusi strategis bertema “Makan Bergizi Gratis” yang digelar oleh DPP CAS (Central Analisis Strategis) di Pustaka Nasional, Merdeka Selatan, Jakarta, Dr. Cut Emma Mutia, Penasehat CAS sekaligus Presidium Forhati Nasional, mengusulkan reformasi istilah “Makan Bergizi Gratis” (MBG) menjadi hanya “Makan Bergizi.” Menurutnya, penghapusan kata “Gratis” akan mendorong generasi emas Indonesia untuk lebih mandiri dan tidak bergantung pada pemberian.
“Istilah gratis sebaiknya dihapus agar generasi emas 2045 memiliki motivasi untuk mandiri. Program ini sangat baik, namun semangatnya harus mengarah ke pemberdayaan,” ujar Cut Emma di hadapan panelis yang terdiri dari dr. Ulla Nuchrowati, Isra A. Sonaly (Ketua Umum BKNDI), M. Rusli (Sekjen CAS), M. Syahrir (Dewan Pembina CAS), dan Sigit Purnomo Said (Dewan Pelindung CAS). Diskusi yang dimoderatori oleh Nurmayasa ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional dan pemangku kepentingan lainnya.
Program Strategis 100 Hari Kabinet Merah Putih
Dr. Cut Emma juga menyoroti 7 program prioritas 100 hari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup:
- Makan Bergizi Gratis untuk ibu hamil, balita, hingga pelajar SLTA dengan anggaran Rp121 miliar.
- Pemeriksaan kesehatan gratis bagi 52,2 juta masyarakat, termasuk tes gula darah, rontgen, dan skrining penyakit katastropik.
- Peningkatan fasilitas rumah sakit daerah, menaikkan tipe D menjadi tipe C.
- Penanganan TBC secara tuntas.
- Renovasi madrasah, termasuk ruang kelas, furnitur, dan fasilitas sanitasi.
- Pembangunan empat sekolah unggulan terintegrasi.
- Pengelolaan ketahanan pangan, termasuk pembangunan lumbung pangan daerah dan pencetakan sawah seluas 150 hektar.
“Kami di CAS siap bermitra untuk mengawal program-program ini agar tepat sasaran. Tidak hanya debat soal anggaran, tetapi juga memastikan pemeriksaan kesehatan gratis dapat membangun fasilitas kesehatan yang lebih baik,” tambahnya.
Kolaborasi dengan Mitra Strategis
Dr. Cut Emma juga membahas peluang kolaborasi dengan BGN (Badan Gizi Nasional) dan sektor swasta seperti Bogasari untuk memastikan penyediaan protein, telur, dan makanan bergizi lainnya. “Pemerintah harus menggandeng mitra pembiayaan untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan Lain yang Mendukung Program Pemerintah
Selain diskusi strategis, Dr. Cut Emma juga terlibat dalam kegiatan sosial lainnya, termasuk mendukung Asian Islamic Fashion and Art di Senayan, DKI Jakarta, pada 27 Januari 2024. Acara tersebut diikuti oleh hampir 2.000 peserta yang mengenakan jilbab batik Trusmi dalam upaya memecahkan rekor MURI, dengan rangkaian kegiatan seperti gerak jalan bersama KAHMI dan pembagian dorprize.
Hadir dalam acara tersebut berbagai tokoh, termasuk Sri Suparni, Bahlil Lahadalia, dan Triono dari MURI, serta sponsor seperti PT Batik Trusmi dan KPay.
Dengan reformasi istilah dan penguatan kemitraan, Dr. Cut Emma berharap program makan bergizi mampu menjadi motor penggerak generasi emas Indonesia menuju kemandirian dan kesejahteraan pada 2045.