Oleh: Achmad Nur Hidayat
MENTERI Pertahanan RI yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengunjungi Kota Solo, Selasa 24 Januari 2023. Kunjungan Prabowo ke Solo tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Kementerian Pertahanan.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Prabowo memberikan 20 unit kendaraan motor untuk Babinsa Kota Solo. Dalam sambutannya di depan prajurit TNI Kota Solo, Prabowo menyampaikan tentang pentingnya keamanan teritorial dan itu tidak hanya tanggung jawab prajurit TNI, tapi bagaimana masyarakat juga memiliki tanggung jawab terhadap hal tersebut.
Pada malam harinya, Prabowo bersilaturahmi ke rumah dinas Walikota Solo Gibran Rakabuming di Loji Gandrung. Pada kesempatan makan malam tersebut, baik Prabowo maupun Gibran saling memuji keduanya.
Gibran menyebut Prabowo sebagai sosok yang merupakan mentor politiknya, di mana dia banyak belajar dari seorang Prabowo.
Sedangkan Prabowo sendiri menyebut Gibran sebagai sosok pemimpin muda yang sangat potensial. Prabowo sendiri menyatakan akan mendukung Gibran jika dirinya ingin maju sebagai gubernur, baik Gubernur di Jawa Tengah maupun di Jakarta.
Menarik untuk membaca makna di balik pertemuan Pranowo Gibran ini. Prabowo sendiri merupakan anak buah Jokowi di kabinet dan belakangan hubungan Jokowi dan Prabowo kian dekat. Bahkan terakhir Prabowo diberikan kewenangan untuk menjadi koordinator dari informasi intelijen yang ada di Tanah Air.
Di beberapa kesempatan Jokowi juga menyebut Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang potensial. Apakah pertemuan Prabowo dan Gibran di Solo tersebut merupakan sinyalemen semakin mesranya hubungan Prabowo Jokowi yang diwakili anak sulungnya Gibran.
Apakah pertemuan ini juga bagian dari deal politik bahwa Jokowi akan mendukung Prabowo sebagai Capres 2024 dan sebagai imbal baliknya Prabowo dan Partai Gerindra akan mendukung Gibran sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jawa Tengah atau DKI Jakarta.
Peluang Gibran untuk menjadi seorang gubernur memang terbuka lebar saat ini. Pasalnya Jokowi masih menjabat sebagai presiden. Berbagai akses informasi dan sumber dana untuk pemilihan tentunya akan relatif mudah diperoleh. Yang itu tentunya akan sulit didapatkan jika Jokowi sudah turun jabatan.
Prabowo sendiri tentunya berkepentingan terhadap dukungan Jokowi karena sampai 2024 presiden Indonesia masihlah Jokowi. Terlebih Jokowi sendiri memberikan kewenangan yang lebih kepada Prabowo untuk mengorkestrasi informasi intelejen.
Achmad Nur Hidayat Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute
Dikutip Rmol.id Rabu, 25 Januari 2023