Projo melaporkan Butet ke Polda Jawa Tengah karena diduga menghina Presiden Joko Widodo saat ikut kampanye bersama Ganjar-Mahfud di Kulonprogo, Yogyakarta.
Jakarta – Fusilatnews – Menaggapi adanya sejumlah relawan melaporkan budayawan Butet Kartaredjasa ke Polda DIY. Terutama relawan pro Jokowi (projo ) melaporkan Butet dengan didampingi oleh TKD Prabowo-Gibran.Butet mengatakan dalam tanggapannya Projo sedang pansos atau panjat sosial.
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie menanggapi balik atas pernyataan seniman Butet Kartaredjasa Budi menegaskan selama ini Projo tidak perlu pansos, karena sudah terkenal.
“Tidak usahlah begituan dikomentari, kita sudah terkenal, ngapain pansos,” kata Budi di Makassar, Kamis (1/2/2024).
Projo melaporkan Butet ke Polda Jawa Tengah karena diduga menghina Presiden Joko Widodo saat ikut kampanye bersama Ganjar-Mahfud di Kulonprogo, Yogyakarta.
Laporan terhadap Butet dilayangkan Ketua Relawan Projo DIY Aris Widihartanto ke Mapolda DIY, Selasa (30/1/2024).
“Dari video-video yang beredar, Mas Butet terbukti melakukan upaya penghinaan terhadap Bapak Jokowi,” kata Aris didampingi sejumlah relawan lain di Mapolda DIY, Selasa.
Laporan terhadap Butet terdaftar dengan nomor STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY. Butet diduga melanggar Pasal 315 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.
Menurut Aris, pantun yang dibacakan Butet saat kampanye Ganjar itu tidak elok. Ia berpendapat Butet sebagai budayawan mestinya bisa memberikan contoh yang baik, terutama untuk generasi muda.
Butet lantas menyikapi laporan tersebut dengan menyatakan Projo selaku pelapor sedang pansos.
“Tidak apa-apa biasa aja, kalau pansos kita sudah terkenal ngapain ditanggapi,” ujarnya.
Kasus ini bermula dari Pantun yang disampaikannya di Alun-alun Wates, Kulon Progo saat kampanye Ganjar-Mahfud. Dalam pantun itu ia menyisipkan kata binatang dan ngintil atau mengikuti.Butet menjelaskan, saat itu dirinya bertanya kepada peserta kegiatan kampanye tersebut. implikasinya multi tafsir.
“Kata binatang yang mana? Wedhus (kambing)? Ha nek ngintil itu siapa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak. Yang ngintil siapa? ‘Wedhus’ berarti kan yang tukang ngintil wedhus. Tafsir aja, apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok,” katanya.
“Bilang asu? Lho koe ngerti dewe, bagi saya, saya menyatakan asuok, asu banget itu bukan makian itu suatu ekspresi personal saya. Saya mengagumi kepintaran wedyan koe pintere asu tenan ok. Cah ayu wae tak unekke wasyu iki ayu banget. Asu ok itu dalam konteks saya bagaimana kata itu diekspresikan,” jelas Butet.
Pernyataan ini memicu reaksi sejumlah relawan pendukung Jokowi untuk melaporkan budayawan Butet Kartaredjasa ke Polda DIY.
Sejumlah relawan yang melaporkan Butet di antaranya relawan Projo, Sedulur Jokowi, relawan Arus Bawah Jokowi, Sejumlah relawan ini didampingi oleh TKD Prabowo-Gibran.
Ketua Projo DIY, Aris Widi Hartanto, mengatakan Butet dilaporkan buntut ucapannya dalam kampanye Ganjar-Mahfud di Wates, Kulon Progo, pada 28 Januari lalu. Menurut Aris ucapan Butet dalam acara tersebut dinilai menghina presiden.