Menurut Ridwan Kamil , ada aliran dana miliaran rupiah yang telah dikucurkan Kementerian Agama untuk mendukung aktivitas pembelajaran di Ponpes Al-Zaytun.
Bandung – Fusilatnews – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, menerima dana miliaran rupiah per tahun dari Kementerian Agama (Kemenag). Hal ini diungkap oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil
Menurut Ridwan Kamil , ada aliran dana miliaran rupiah yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Agama untuk mendukung aktivitas pembelajaran di Ponpes Al-Zaytun.
Tetapi Emil (panggilan Ridwan Kamil) tak merinci angka pasti berapa miliar dana yang dikucurkan oleh Kemenag. “Di mana dana dari Kementerian Agama kurang lebih setiap tahun ada sekian miliar juga ke Al-Zaytun,” katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/6/).
Gubernur Emil menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar tak mempunyai kewenangan untuk membubarkan Ponpes Al-Zaytun apabila memang telah terbukti ada kesalahan dalam pengajaran agama. Pihak yang berwenang membubarkan Mahad Al-Zaytun adalah Kementerian Agama .
Menurut Kang Emil, Pemprov Jabar sudah membentuk tim investigasi yang ditugaskan secara khusus untuk mengumpulkan data terkait aktivitas di pesantren. Hal itu dilakukan karena tim perlu mengkaji secara mendalam untuk menganalisis aktivitas di Ponpes Al-Zaytun.
“Saya harus adil mendengarkan dan membentuk tim investigasi,” kata Emil.
Tim investigasi yang dibentuk Pemprov Jabar terdiri berbagai lembaga Islam dan juga ormas Islam. Di dalam tim investigasi itu, adapula aparat kepolisian, TNI, hingga kejaksaan.
Kemenag mengingatkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar berbicara dengan basis data. Menurut Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie dana bantuan operasional sekolah (BOS) merupakan hak siswa dan seluruh siswa di negeri ini. “Jadi jangan kemudian Pak Ridwan Kamil mengatakan Kemenag memberikan bantuan miliaran ke Zaytun padahal itu dana BOS. Udah salah kaprah itu,” kata Anna di Makkah, Arab Saudi, Kamis (22/6).
Sementara itu, ranah media sosial (medsos) dihebohkan dengan video pernyataan ‘Si Kumis’ yang dikaitkan dengan Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ponpes yang didirikan Syekh Panji Gumilang tersebut terus mengundang kontroversi dan mendapat kecaman dari masyarakat.
Selain praktik yang tidak biasa dijalankan umat Islam Indonesia, seperti jamaah perempuan bergabung dengan laki-laki di saf depan kala sholat, Panji juga mengajarkan lagu Havenu Shalom Alechem kepada para pengikutnya. Padahal, lagu tersebut merupakan salam dan identik dinyanyikan kaum Yahudi. Panji juga mengaku, Al-Zaytun menganut mazhab Sukarno.
Menurut Imam, sosok bekingan Ponpes Al-Zaytun merupakan salah satu tokoh elite di Indonesia. “Orang umum di elite itu sudah ‘Hei jangan mainin Zaytun lho, itu kan punya Pak Kumis, katanya gitu kan. Orang tahu itu siapa Pak Kumis itu,” kata Imam di acara Catatan Demokrasi yang disiarkan TVOne di Jakarta, Kamis (22/6).