Menurut Agung, investor domestik cukup cepat merespons beberapa tahapan yang perlu dilalui untuk berinvestasi di IKN. Tahapannya ada delapan yakni pertama, penyerahan LoI; kedua, tinjauan dan penilaian sektor skala prioritas; ketiga, 1 on 1 meeting; dan keempat, penyerahan surat konfirmasi.
Dalam konferensi pers virtual perkembangan minat investor untuk berinvestasi di ibu kota baru sampai saat ini sudah ada 305 letter of intent (LoI) dari dunia usaha swasta dalam negeri dan luar negeri yang menyatakan siap berinvestasi di IKN.
“Di sini terlihat paling banyak itu investor Indonesia dari 305, 172 itu investor lokal,” ujar Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono Senin, (20/11) .
Lalu kelima, surat tanggapan dari Otorita IKN kepada investor; keenam perjanjian kerahasiaan dan permohonan data non disclosure agreement (NDA) dan data request; ketujuh, studi kelayakan; dan kedelapan,kesepatakan. “Jadi memang terlihat bagaimana kecepatan para investor domestik,” tutur Agung.
Terkait investor asing yang sudah mengirimkan LoI yakni Singapura, Jepang, Malaysia, Cina, Korea Selatan, Amerika Serikat, Finlandia, Spanyol, Uni Emirat Arab, Thailan, Jerman, dan lainnya.
Presiden Joko Widodo mengatakan LoI dari investor asing untuk proyek IKN menumpuk. Dia meyakini IKN masih banyak peminat, meskipun belum ada realisasi investasi asing yang masuk.
“Memang sampai saat ini yang real untuk memulai, belum, tapi dengan tumpukan LOI sebesar itu masa satu aja ndak? saya kira akan banyak, hanya kita dahulukan dulu investor di dalam negeri,” kata Jokowi. Menurut Jokowi, sejauh ini sudah 300 LOI dari investor asing untuk IKN. “Saya kira itu sudah segera akan bertambah terus.”
Dalam keterangan pers usai menghadiri Forum Ekonomi Asia Pasifik atau APEC CEO Summit, San Francisco, Amerika Serikat pada Kamis, (16/11) Jokowi mengatakan sampai saat ini belum ada investasi asing yang masuk untuk proyek IKN di Kalimantan Timur.