Oleh: Damai Hari Lubis-Ketua Aliansi Anak Bangsa, Koordinator Pengacara TPUA/ Tim Pembela Ulama dan Aktivis
(Abstrak: Perspektif Anies tentang Hijrah NGAWUR Kontras dengan Sosiologis-Politik-Hukum di Tanah Air)
PENDAHULUAN
Apakah Anies Rasyid Baswedan (ARB) karena lama bermukim dan mengenyam pendidikan di USA layaknya seperti kebanyakan (tidak semua) alumni Amerika, telah bergeser dasar pemikirannya dari Pancasilaisme ke moderat atau liberal. Biografi pendidikan Anies menunjukkan jelas S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika (Angkatan 1998) dan S3 di Northern Illinois University, Amerika (Angkatan 2004).
Sehingga bisa jadi pola berpikir Anies Baswedan “terkontaminasi” oleh metode berpikir orientalisme ala sekuler dan liberalisme atau kebarat-baratan, implikasi lingkungan sosial di USA. Akibatnya, terjadi reformasi pikiran atau tercuci otak (thought reform), tanpa disadari oleh Anies sendiri.
POKOK KUPASAN
Terdapat informasi yang mengecewakan dari figur Anies sebagai tokoh publik, terkait pemahamannya yang terungkap saat terjadi dialog di rumahnya dengan beberapa ustad/ulama mengenai klarifikasi (tabayyun) hasil Pilpres 2024. Anies menolak saran hijrah dari para tamu dengan alasan bahwa bekerja mencari rezeki di negeri orang sambil terus berjuang di luar negaranya untuk bangsanya merupakan bentuk pengkhianatan bangsa.
Jika dikomparasi, kategori perilaku khianat atau proses penghianatan menurut penulis meliputi:
- Korupsi yang dilakukan secara individu maupun kolegial atau jenis tindak kriminal lainnya;
- WNI mata-mata atau agen asing yang ketahuan, lalu kabur ke luar negeri, atau awalnya diaspora, atau tugas kenegaraan (diplomatik atau atase) kemudian menjadi spionase (ganda) untuk dua negara (WNI dan negara lainnya).
Sehingga tidak patut jika hijrah atau diaspora dikatakan oleh Anies sebagai bentuk penghianatan, jika hanya karena:
- Kaum imigran mencari perlindungan (suaka politik) karena dampak political pressure atau tekanan dari sebuah negara;
- Mencari rezeki di negeri orang;
- Mendapatkan ilmu dengan biaya sendiri atau dibiayai negara (beasiswa);
- Mujahid yang datang ke negara lain membantu sebuah bangsa asing tanpa seizin negaranya.
ARTI KHIANAT DAN HIJRAH MENURUT KBBI
KHIANAT: Perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yang bertentangan dengan janji.
HIJRAH: Perpindahan Nabi Muhammad SAW bersama sebagian pengikutnya dari Mekah ke Medinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy, Mekah; atau berpindah, menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan, dan sebagainya).
Dari perspektif objektif, justru pemahaman Anies yang inkonsisten malah mendiskreditkan asal usul dari individu garis keturunannya serta individu-individu lainnya yang semoga dimuliakan (Ayah Anies adalah salah seorang Pahlawan Bangsa). Banyak tokoh pergerakan di tanah air pra kemerdekaan RI yang merupakan imigran asal Timur Tengah dan negeri lainnya, heroik, serta diabadikan dengan gelar terhormat sebagai pejuang nasional.
Anies dengan menterjemahkan hijrah sebagai tindakan pengkhianatan tentunya mesti ditanggapi serius, karena Anies bukan tokoh sembarangan. Selain eks capres di pemilu Februari 2024, Anies juga adalah eks rektor perguruan tinggi swasta terkenal dan bekas gubernur kepala daerah DKI Jakarta (2017-2022) yang kabarnya bakal menjadi Cagub DKJ 2024.
ANIES BUTUH FORUM DIALOGIS
Dibutuhkan forum dialogis terbuka jika Anies berkenan, atau setidaknya klarifikasi dari Anies perihal pemaknaan hijrah sebagai tindakan pengkhianatan agar tidak terjadi fitnah dan provokasi di Pilkada DKJ 2024 atau character assassination dari seteru Anies.
Terlebih hijrah ini pernah dilakukan oleh DR. Habieb Rizieq Shihab dan sejarah hukum serta sosiologi politik membuktikan tidak ada tuntutan pasal pengkhianatan kepada tokoh imam nomor satu tanah air ini. Anies justru terkait dengan sejarah hijrah beliau Sang Imam, terutama dalam kasus penistaan ayat suci Al Maidah 51 oleh Ahok yang menjadi faktor kemenangan Anies dalam Pilgub DKI 2017.
KESIMPULAN
Konklusi subjektif penulis adalah bahwa Anies terkontaminasi pola pikir orientalis (Eropa/Barat) yang mengakibatkan pergeseran intelektualitas sehingga memaknai hijrah sebagai tindakan yang merendahkan harkat martabat dirinya dan kaum kerabatnya sendiri. Anies harus menyadari bahwa dalam sejarah, banyak pejuang nasional yang berasal dari kalangan hijrah dan menjadi pahlawan di tanah air. Oleh karena itu, Anies perlu mengklarifikasi pemahamannya tentang hijrah agar tidak terjadi fitnah dan kesalahpahaman di masyarakat.
PENUTUP
Andai prediktif ini benar, maka red beep bagi “politik identitas di tanah air,” karena bakal tergerus habis oleh Anies. Untuk itu, para tokoh yang konsisten segera mencari yang terbaik sebagai bakal capres 2029, karena pendukung Anies saat ini sebagian besar adalah mayoritas politik identitas.