Jakarta, 23 Juni 2024 – Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang dikenal sebagai “Pendekar Rempang,” mengenang sosok Dr. Tanri Abeng, MBA, mantan Menteri BUMN pertama yang wafat pada 23 Juni 2024 pukul 02.39 di RS Medistra, Jakarta.
Saat melayat di rumah almarhum Tanri Abeng di Raya House, Jalan Simprug Golf 13/19, Jakarta, Bahlil mengungkapkan bahwa sejak kuliah, ia dibantu oleh Tanri Abeng, pakar bisnis manajemen modern. “Tanri Abeng, yang juga kader PII, lahir pada 7 Maret 1942 dan hingga akhir hayatnya masih berkomunikasi dengan saya,” ujar Bahlil, yang juga kader HMI.
Almarhum Tanri Abeng menolak dimakamkan di TMP karena ingin dekat dengan makam istrinya di Universitas Tanri Abeng, Jalan Swadarma Raya 58, Ulujami, Jakarta Selatan. Anak-anak Tanri Abeng, yaitu Emil Abeng, Edwin Abeng, dan Andara Novrianda, serta cucu-cucunya Nabila Abeng, Ihdina Abeng, Jasmine Abeng, dan Jennaira Abeng turut hadir dalam taziah tersebut.
Wartawan juga mewawancarai Emil Abeng, anak sulung almarhum, yang mengatakan bahwa cita-cita Tanri Abeng adalah menjadi guru. “Alhamdulillah, terima kasih pada semua SDM yang ingin meneruskan cita-citanya yang membawa pesan global. Ayah selalu menasihati kami agar sebanyak mungkin rekan yang bermanfaat untuk menghadapi tantangan hidup,” ungkap Emil.
Erlangga Hartato, Ketua Umum Golkar, menyatakan bahwa Tanri Abeng adalah rekan ayahnya. “Tanri Abeng adalah top manajemen modern dengan kreativitas dan korporasi yang menggabungkan BUMN seperti Bank Mandiri. Anaknya di DPR bersama saya dan Abu Rizal Bakri,” katanya.
Abu Rizal Bakri menambahkan, “Tanri adalah pekerja keras yang tiada kenal waktu. Hingga beberapa bulan lalu, masih bersama saya.”
Fadel Muhammad, Wakil Ketua MPR KAHMI, mengenang Tanri Abeng sebagai mantan Dirut Bukaka Co yang bersama-sama mendirikan BUMN dengan mengandalkan ilmu manajemen. “Pikiran Tanri tentang pemerintahan entrepreneur dan tarbiyah berbasis multi menyiapkan SDM hingga pengalamannya di Pertamina,” ujarnya.
Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya Yusuf Kalla (Wapres), Hamid Awaludin (Menkumham), OC Kaligis, SH, Nurhayati, Valina Singka S. (Forhati), Budi Gunadi S. (Menkes), Huraira Mugira Ahmad Nurhani, Idrus Marham (Menpora), Akbar Tanjung (Menpera), Jafar Hafsyah (DPR), Aca, Aidil Pinrang, Bahrudin Aritonang, Taufik Ismail, Subandriyo (KAHMI), Jimly Ashidiqi (MK), Sofyan A. Djalil (Menteri BUMN), Suharso Monoarfa, Abu Bakar (Bulog), Arief Rahman (IKIP), Mukhlis Patahna, Salma Gose, Kaharudin, dan Andi Jamaro (KKSS).
Kepergian Tanri Abeng meninggalkan kesan mendalam bagi banyak pihak, khususnya mereka yang pernah merasakan dampak positif dari dedikasi dan pemikiran modernnya dalam dunia manajemen dan pendidikan.