Jakarta -Fusilatnews-: Akibat Serbuan impor ilegal produk Tekstil asal China Industri Tekstil di Indonesia semakin terpuruk, Industri tekstil di Indonesia tengah merana. Satu per satu pabrik tekstil di Indonesia tutup dan bangkrut. Jumlah PHK pun cukup banyak.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan, penurunan order hingga sama sekali tak ada order membuat pabrik-pabrik tekstil tersebut tutup. Hingga menyebabkan puluhan ribu pekerja menjadi korban PHK.
Berikut Deretan Pabrik Tekstil yang Tutup Sejak Awal 2024:
- PT Sampangan Duta Panca Sakti Tekstil (Dupantex), Jawa Tengah: PHK 700-an orang
PT Alenatex, Jawa Barat: PHK 700-an orang
PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: PHK 500-an orang
PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: PHK 400-an orang
PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: PHK 700-an orang
PT Sai Apparel, Jawa Tengah: PHK 8.000-an orang
PT Sinar Panca Jaya di Jawa Tengah: PHK 340 orang
PHK Massal karena Efisiensi
- PT Sinar Pantja Djaja, Jawa Tengah: sekitar 2.000 karyawan
PT Bitratex, Jawa Tengah: sekitar 400 karyawan
PT Djohartex, Jawa Tengah: sekitar 300 karyawan
PT Pulomas, Jawa Barat: sekitar 100 karyawan
Data tersebut hanya mencakup pabrik tempat pekerja anggota KSPN bekerja. Tidak termasuk pabrik-pabrik tempat karyawan bukan anggota KSPN. Menurut Ristadi, PT Kusumaputra Santosa, PT Kusumahadi Snatosa, dan PT Pamor Spinning Mills adalah perusahaan yang tergabung di bawah bendera Kusuma Group. Grup usaha ini, kata dia, memproduksi benang, hingga produk hilir berupa kain (printing
Sementara itu, baru-baru ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang memutuskan pailit PT Pandanarum Kenangan Textil (Panamtex). Panamtex adalah perusahaan tekstile di Pekalongan yang berdiri sejak tahun 1994 dengan produksi utama Sarung Tenun BINSALEH, Sarung GOYOR dan Surban.
Namun hingga kini, pabrik Panamtex masih beroperasi meskipun terbatas. Sementara itu, nasib 510 pekerja Panamtex terancam karena status pailit perusahaan. Perusahaan telah mengajukan kasasi.