Fusilatnews – TRT World – Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober, kekerasan pemukim dan operasi militer terus meningkat di Tepi Barat yang diduduki, tempat pasukan Israel telah membunuh lebih dari 600 warga Palestina.
Militer Israel melancarkan serangan mematikan di Tepi Barat yang diduduki saat kekerasan terhadap warga Palestina yang melibatkan militer dan pemukim Israel memasuki hari keempat.
Israel telah menewaskan sedikitnya 20 orang sejak melancarkan serangan dan penggerebekan mematikan di kota-kota dan kamp pengungsi di Jenin, Nablus, Tubas, dan Tulkaren pada hari Rabu, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Pada hari Sabtu, pasukan Israel menahan beberapa warga Palestina di lingkungan Damaj di kamp pengungsi Jenin, menggunakan mereka sebagai tameng manusia selama serangan yang sedang berlangsung di kamp tersebut, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan kesulitan parah dalam mengakses korban di lingkungan Al-Damaj karena pembatasan yang diberlakukan oleh pasukan Israel.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa militer Israel melakukan penggerebekan penahanan skala besar di bagian timur Jenin, yang melibatkan penggerebekan rumah dan penggeledahan pada hari Sabtu. Selain itu, pasukan Israel mencegah truk tangki air dari Pertahanan Sipil Jenin mengirimkan air ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin.
Tentara Israel mengatakan tujuannya adalah untuk menargetkan kelompok-kelompok bersenjata di Tepi Barat yang diduduki dan mencegah serangan di masa mendatang, dengan mengklaim telah menewaskan 20 pejuang Palestina dan menangkap 17 orang.
Penduduk Palestina mengatakan kerusakan yang meluas akibat serangan militer yang telah menghancurkan infrastruktur, jalan, dan utilitas menunjukkan niat tentara untuk membuat wilayah tersebut tidak dapat dihuni dan mengusir warga Palestina dari rumah mereka.
“Pasukan pendudukan telah menghancurkan infrastruktur dan merusak jalan, properti, dan mobil,” kata Abu Mohammed kepada kantor berita AFP.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA, mengatakan warga Palestina yang tewas dalam serangan di Tepi Barat yang diduduki termasuk seorang penyandang disabilitas dan beberapa anak, tanpa menyebutkan jumlahnya.
Sumber : TRT WORLD