Jakarta – Fusilatnews -Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas tingkat elektabilitas Pramonono – Rano menunjukkan Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anun
Pramono-Rano berada dalam jalur yang benar dalam memenangkan Pilkada 2024 Jakarta.
Pramono menegaskan pihaknya bakal tetap berkampanye sesuai rencana awal, dengan tetap bekerja keras dalam tiap kampanyenya.
Saya tetap fight, saya tetap akan konsolidasi ke bawah, jadwal saya tidak akan berkurang. Tetapi yang jelas dari hasil survei itu, terlihat bahwa apa yang kami lakukan, saya dan Bang Doel itu, sudah on the right track,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Pramono juga menyebut, kendati telah unggul dari pasangan RK-Suswono, pihaknya tidak akan berusaha menjelek-jelekkan lawannya dalam Pilkada.
Terlebih lagi, pihaknya tidak ingin ikut campur perdebatan paslon lain dalam perhelatan Pilkada Jakarta.
Saya enggak mau sama sekali di tim saya, misalnya statement urusan hal-hal yang sedang menjadi debatable di pasangan nomor 1 atau nomor 2. Sama sekali saya enggak mau,” tambah dia.
Pramono Anung juga bilang, jika nantinya Pilkada 2024 Jakarta mesti melewati dua kali pemilihan, mereka siap.
“Ya mau 1 putaran, mau 2 putaran, saya sih siap. Tetapi pokoknya saya sampai dengan tanggal 27, 23 adalah sudah terakhir untuk sosialisasi, saya akan fight,” tutup dia.
Sebagai informasi, elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, bersaing ketat dengan paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, menurut hasil survei Litbang Kompas periode 20-25 Oktober 2024.
Menurut survei tersebut, elektabilitas Pramono-Rano berada di angka 38,3 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono meraih 34,6 persen.
Sementara, tingkat keterpilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, sebesar 3,3 persen. Survei juga memperlihatkan responden yang belum menjawab atau menjawab rahasia sebesar 3,2 persen.
Lalu, responden yang menjawab “tidak tahu” atau “belum menentukan pilihan” sebesar 23.8 persen. Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.