• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Cross Cultural

Puasa dalam Berbagai Agama dan Tradisi Budaya

Ali Syarief by Ali Syarief
February 28, 2025
in Cross Cultural, Feature, Spiritual
0
Puasa dalam Berbagai Agama dan Tradisi Budaya
Share on FacebookShare on Twitter

Puasa adalah praktik yang telah dilakukan oleh berbagai agama dan budaya di seluruh dunia sejak zaman kuno. Lebih dari sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, puasa sering kali menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, membersihkan jiwa, serta memperoleh kesadaran spiritual yang lebih dalam. Meskipun memiliki bentuk dan tujuan yang beragam, puasa tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan keagamaan dan budaya banyak masyarakat.

Puasa dalam Islam

Dalam Islam, puasa atau shaum merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dijalankan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan. Puasa Ramadan berlangsung dari fajar hingga matahari terbenam, di mana umat Islam dilarang makan, minum, merokok, serta melakukan hubungan suami istri. Selain itu, mereka dianjurkan untuk meningkatkan ibadah seperti membaca Al-Qur’an dan memperbanyak doa. Puasa dalam Islam bertujuan untuk menanamkan ketakwaan, mengendalikan hawa nafsu, serta merasakan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung.

Selain puasa wajib di bulan Ramadan, Islam juga mengenal puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, puasa Asyura, dan puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak). Semua jenis puasa ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

Puasa dalam Kristen

Dalam tradisi Kristen, puasa merupakan bagian dari latihan spiritual yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menunjukkan pengorbanan serta pertobatan. Salah satu bentuk puasa yang paling dikenal dalam Kekristenan adalah Puasa Prapaskah (Lent), yang berlangsung selama 40 hari sebelum perayaan Paskah. Selama masa ini, umat Kristen, terutama Katolik, Ortodoks, dan beberapa denominasi Protestan, berpantang dari makanan tertentu, seperti daging, serta melakukan refleksi spiritual dan amal.

Di dalam Alkitab, terdapat banyak contoh puasa, seperti yang dilakukan oleh Yesus selama 40 hari di padang gurun (Matius 4:2). Selain itu, puasa juga dijalankan oleh para nabi dan murid-murid Yesus sebagai bentuk penyesalan dan pencarian petunjuk dari Tuhan.

Puasa dalam Hindu

Dalam Hindu, puasa atau vrata adalah praktik yang dilakukan untuk berbagai tujuan spiritual dan keagamaan. Puasa dalam agama Hindu memiliki beragam bentuk, mulai dari menahan diri dari makanan tertentu hingga puasa penuh tanpa makan dan minum sepanjang hari. Beberapa hari yang dianggap suci dalam Hindu sering kali disertai dengan puasa, seperti Ekadashi (puasa pada hari ke-11 setiap bulan kalender Hindu), Shivaratri (puasa untuk memuja Dewa Shiva), dan Navaratri (puasa selama sembilan hari untuk menghormati Dewi Durga).

Selain itu, puasa dalam Hindu juga berkaitan dengan aspek kesehatan dan keseimbangan tubuh, di mana pengendalian pola makan dianggap dapat membersihkan tubuh dari racun dan meningkatkan konsentrasi spiritual.

Puasa dalam Buddha

Dalam ajaran Buddha, puasa bukanlah suatu kewajiban, tetapi lebih kepada praktik disiplin diri yang dianjurkan untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi keterikatan pada keinginan duniawi. Para biksu dan biksuni dalam tradisi Theravāda sering kali menjalankan puasa dengan cara tidak makan setelah tengah hari hingga keesokan paginya. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan hawa nafsu serta lebih fokus pada meditasi dan pengembangan spiritual.

Dalam beberapa tradisi Mahāyāna, terdapat praktik puasa yang lebih ketat, seperti puasa Ushnisha Vijaya Dharani, di mana seorang praktisi hanya mengonsumsi air atau makanan tertentu selama beberapa hari untuk mencapai pencerahan batin.

Puasa dalam Yahudi

Dalam agama Yahudi, puasa merupakan bagian penting dari kehidupan religius dan sering kali dikaitkan dengan pertobatan serta refleksi spiritual. Salah satu puasa yang paling dikenal adalah Yom Kippur, hari penebusan dosa, di mana umat Yahudi berpuasa selama 25 jam penuh tanpa makan dan minum, serta berdoa untuk memohon pengampunan dari Tuhan. Selain Yom Kippur, ada juga puasa Tisha B’Av yang memperingati kehancuran Bait Suci di Yerusalem.

Puasa dalam tradisi Yahudi sering kali disertai dengan doa dan pembacaan kitab suci untuk merenungkan kesalahan serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia.

Puasa dalam Tradisi dan Budaya Lain

Selain dalam agama-agama besar dunia, banyak budaya lain yang juga mengenal praktik puasa. Dalam budaya suku asli Amerika, misalnya, puasa sering dilakukan sebagai bagian dari ritual spiritual untuk mendapatkan visi atau petunjuk dari roh leluhur. Sementara itu, di beberapa tradisi Afrika dan Asia Timur, puasa dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau bagian dari ritual pembersihan diri sebelum perayaan besar.

Breakfast sebagai Bentuk Buka Puasa Sehari-hari

Secara etimologis, kata “breakfast” dalam bahasa Inggris berarti “membatalkan puasa” (break the fast). Konsep ini merujuk pada makanan pertama yang dikonsumsi setelah periode berpuasa semalaman saat tidur. Meskipun berbeda dari puasa religius, praktik ini menunjukkan bagaimana manusia secara alami menjalani siklus berpuasa dan berbuka setiap hari. Tradisi ini juga mengingatkan bahwa puasa, dalam berbagai bentuknya, telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak lama, baik dalam aspek spiritual maupun fisiologis.

Kesimpulan

Puasa adalah praktik universal yang ditemukan dalam berbagai agama dan budaya di seluruh dunia. Meskipun bentuk dan tujuannya berbeda-beda, inti dari puasa tetap sama, yaitu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, membersihkan jiwa, serta meningkatkan disiplin dan kesadaran spiritual. Dengan memahami makna puasa dalam berbagai tradisi, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai kesederhanaan, ketahanan, dan pengendalian diri yang menjadi esensi dari praktik ini.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Diprediksi Alot, Pengumuman Berpotensi Delay

Next Post

USA: Jurnalis Harus Menjunjung Prinsip Profesionalisme di Tengah Upaya Trump Mengontrol Media

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili
Bencana

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”
Feature

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025
Feature

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025
Next Post
Trump Didenda $10.000 Atas Komentar di Luar Pengadilan Dalam Persidangan Penipuan Perdata di New York

USA: Jurnalis Harus Menjunjung Prinsip Profesionalisme di Tengah Upaya Trump Mengontrol Media

Puasalah Supaya Kamu Sehat: Bahaya Tidur Setelah Sahur

Puasalah Supaya Kamu Sehat: Bahaya Tidur Setelah Sahur

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman
Birokrasi

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

by Karyudi Sutajah Putra
November 7, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Berdasarkan Keputusan Presiden No 122P Tahun 2025,...

Read more
Naik karena Rakyat, Tumbang karena Cendekia

Macan Asia Itu Kini Mengembik

November 6, 2025
Jawaban Nasdem Terkait Tudingan Uang Rp 30 M  Disita KPK, Akan Digunakan Untuk Keluarga Nyaleg

Tak Mungkin Jeruk Makan Jeruk: Masih Sanggupkah Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach Berkepala Tegak?

November 6, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025

WHOOSH BUKAN BARANG PUBLIK BUKAN INVESTASI SOSIAL

November 7, 2025
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

November 7, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...