• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Referendum Hukuman Mati bagi Koruptor, Bandar Narkoba, dan Bandar Judi Online

Ir. Prihandoyo Kuswanto by Ir. Prihandoyo Kuswanto
May 17, 2025
in Feature, Law
0
Referendum Hukuman Mati bagi Koruptor, Bandar Narkoba, dan Bandar Judi Online
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Prihandoyo Kuswanto-Ketua Pusat Studi Kajian Rumah Pancasila

Korupsi, kebodohan sistemik, dan kolusi antara aparat dengan oligarki telah membawa bangsa Indonesia dalam krisis moral dan kehilangan arah. Jika tak segera dihentikan, maka kita hanya akan menjadi penonton dari kehancuran negara yang kita cintai ini.

Bangsa Indonesia tengah menghadapi ancaman serius dari dalam tubuhnya sendiri. Korupsi merajalela, bandar narkoba beroperasi bebas, dan judi online menjerat generasi muda. Ini bukan sekadar kejahatan biasa—ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap negara, yang dampaknya bisa dikategorikan sebagai subversif.

Sebagaimana pernah disampaikan Bung Karno, “Kita bukan bodoh dan bukan miskin, tetapi kita dibodohkan dan dimiskinkan oleh sebuah sistem.” Kalimat itu kini menjadi cermin tajam bagi kondisi bangsa. Kebodohan sistemik bahkan membuat perkara seperti keaslian ijazah seseorang bisa menguras energi bangsa berbulan-bulan, melibatkan kampus, guru besar, hingga aparat penegak hukum. Semua itu terjadi karena integritas dan kejujuran telah menjadi barang langka dalam sistem kita.

Hukuman Mati: Pilihan Terakhir yang Mendesak

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai representasi rakyat nyatanya justru menjadi bagian dari persoalan korupsi itu sendiri. Dalam kondisi seperti ini, rakyat tak bisa lagi berharap pada mekanisme perwakilan. Maka, referendum—sebagai bentuk demokrasi langsung—harus diambil untuk menentukan nasib bangsa ini: apakah kita berani menegakkan hukuman mati bagi koruptor, bandar narkoba, dan bandar judi online?

Referendum ini bukanlah bentuk ketergesaan emosional, melainkan jawaban terhadap kebuntuan hukum dan ketidakberdayaan negara dalam menghadirkan efek jera. Hukuman mati bisa menjadi shock therapy untuk kejahatan luar biasa. Di sisi lain, penyitaan aset juga harus disegerakan dan tak boleh lagi bergantung pada kerumitan regulasi DPR.

HAM dan Dilema Keadilan

Kritik terhadap hukuman mati kerap bersandar pada isu Hak Asasi Manusia (HAM), terutama hak untuk hidup. Tapi bagaimana dengan hak hidup jutaan rakyat yang dirampas masa depannya oleh korupsi dan narkoba? Bukankah HAM rakyat banyak lebih penting dari HAM individu yang menghancurkan bangsa?

Di sinilah kita harus berani mengambil sikap: bahwa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, negara harus tegas dan adil—bukan lunak dan ragu.

Negara Tak Boleh Takluk pada Oligarki

Negara seharusnya melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Aparat negara justru kerap menjadi pelindung bagi perampas tanah rakyat, seperti yang terjadi di Rempang, Morowali, atau proyek-proyek strategis nasional seperti PIK2. Bahkan, aparat pemerintah daerah tak diberi akses untuk masuk ke kawasan tambang di Morowali—sebuah potret nyata dari “negara dalam negara.”

Jika aparat negara ikut membekingi kezaliman, maka visi negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945—merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur—akan tinggal narasi kosong belaka. Rakyat bukan lagi tuan, melainkan budak dari sistem dan segelintir elite.

Kembali ke Negara Proklamasi

Akar dari semua persoalan ini adalah penyimpangan dari dasar negara yang sejati: Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945. Amandemen UUD telah menghapus kedaulatan rakyat yang sejatinya berada di tangan MPR. Kini, rakyat kehilangan pegangan dan arah, bahkan kampus dan akademisi pun ikut larut dalam hal-hal remeh seperti urusan ijazah palsu, alih-alih memperjuangkan integritas konstitusi dan martabat bangsa.

Kita harus kembali pada kejujuran sebagai landasan berbangsa. Pendidikan karakter harus diperkuat, wawasan kebangsaan ditanamkan sejak dini, dan semangat gotong royong harus dibangkitkan kembali.

Kesimpulan dan Saran

Solusi atas kebobrokan bangsa ini bukanlah hal yang mustahil. Tapi perlu keberanian. Beberapa langkah konkret yang dapat diambil:

  1. Hidupkan kembali Komando Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dalam format baru, untuk menangani korupsi, narkoba, dan judi online dengan tindakan tegas dan terukur.
  2. Bentuk Sekber SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta) dengan melibatkan ormas dan pemuda untuk menjaga tanah air dan menertibkan penyimpangan, termasuk pengembalian tanah rakyat dari tangan oligarki.
  3. Pembinaan karakter kebangsaan di sekolah agar generasi muda tidak menjadi korban sistem rusak.
  4. Kembalikan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Wawasan Nusantara, sebagai fondasi kesadaran nasional dan kebangsaan.

Referendum tentang hukuman mati bukan akhir dari demokrasi—justru itulah ekspresi paling otentik dari demokrasi yang sejati: ketika rakyat mengambil kembali kedaulatannya untuk menyelamatkan negeri ini dari kehancuran.

Prihandoyo Kuswanto adalah Ketua Pusat Studi Kajian Rumah Pancasila.

 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Gabah Apa Adanya: Untung di Atas Kertas, Risiko di Tangan Bulog

Next Post

Ketika PDIP Tersandera Hasto

Ir. Prihandoyo Kuswanto

Ir. Prihandoyo Kuswanto

Related Posts

PUTUSAN TANPA SIDANG, KONSTITUSI TANPA RAKYAT
Feature

PUTUSAN TANPA SIDANG, KONSTITUSI TANPA RAKYAT

June 13, 2025
Putusan MK: Pejabat Negara Jadi Capres Tak Perlu Mundur, Cukup Persetujuan Presiden
Birokrasi

Gaji Naik 280%, Hakim Tak Bisa ‘Dibeli”, Prabowo Mengigau

June 13, 2025
Amuba Dusta Jokowi: Warisan Moral yang Merusak, Urgensi Evaluasi Kesehatan demi Tanggung Jawab Hukum
Crime

Amuba Dusta Jokowi: Warisan Moral yang Merusak, Urgensi Evaluasi Kesehatan demi Tanggung Jawab Hukum

June 13, 2025
Next Post
Dualisme Yang Semakin Menajam di Tubuh PDIP ; Hasto VS Puan

Ketika PDIP Tersandera Hasto

Ketua Kadin Cilegon Diduga Gunakan Ormas, Paksa PT China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), Berikan Proyek senilai Rp 5 T

Ketua Kadin Cilegon Diduga Gunakan Ormas, Paksa PT China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), Berikan Proyek senilai Rp 5 T

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Putusan MK: Pejabat Negara Jadi Capres Tak Perlu Mundur, Cukup Persetujuan Presiden
Birokrasi

Gaji Naik 280%, Hakim Tak Bisa ‘Dibeli”, Prabowo Mengigau

by Karyudi Sutajah Putra
June 13, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Rupanya masih saja ada yang percaya bahwa kenaikan gaji akan...

Read more
Duo Budi Selamat dari Lubang Jarum Resuffle, Jokowi Tertawa

Duo Budi Selamat dari Lubang Jarum Resuffle, Jokowi Tertawa

June 13, 2025
Fungsi Pertahanan TNI dalam Pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan Alami Distorsi

Fungsi Pertahanan TNI dalam Pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan Alami Distorsi

June 11, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
PUTUSAN TANPA SIDANG, KONSTITUSI TANPA RAKYAT

PUTUSAN TANPA SIDANG, KONSTITUSI TANPA RAKYAT

June 13, 2025
Putusan MK: Pejabat Negara Jadi Capres Tak Perlu Mundur, Cukup Persetujuan Presiden

Gaji Naik 280%, Hakim Tak Bisa ‘Dibeli”, Prabowo Mengigau

June 13, 2025
Amuba Dusta Jokowi: Warisan Moral yang Merusak, Urgensi Evaluasi Kesehatan demi Tanggung Jawab Hukum

Amuba Dusta Jokowi: Warisan Moral yang Merusak, Urgensi Evaluasi Kesehatan demi Tanggung Jawab Hukum

June 13, 2025

KOPERASI ADALAH DEMOKRASI YANG BEKERJA DI DAPUR-DAPUR RUMAH RAKYAT

June 13, 2025
68,25 Persen Penduduk Indonesia Hidup dalam Kemiskinan

68,25 Persen Penduduk Indonesia Hidup dalam Kemiskinan

June 13, 2025
A Journey That Never Reached Its Destination —A goodbye that never came.

A Journey That Never Reached Its Destination —A goodbye that never came.

June 13, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

PUTUSAN TANPA SIDANG, KONSTITUSI TANPA RAKYAT

PUTUSAN TANPA SIDANG, KONSTITUSI TANPA RAKYAT

June 13, 2025
Putusan MK: Pejabat Negara Jadi Capres Tak Perlu Mundur, Cukup Persetujuan Presiden

Gaji Naik 280%, Hakim Tak Bisa ‘Dibeli”, Prabowo Mengigau

June 13, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...