Dari sejak Tri Rismaharini, menjabat sebagai Walikota, gaya dan ulahnya, menjadi fenomenal, karena memang tidak lazim. Akhirnya, berbagai macam teori managemen menjadi rancu, ketika melihat sosok seorang Risma itu; Pemimpin, Mandor dan sekaligus seorang Tukang, bersetubuh ada pada dirinya.
Tentu saja, ada orang yang suka. Tetapi tidak sedikit, yang mengeritiknya. Ulah-ulah model seperti itu, sejatinya sudah harus tidak dilakukan lagi, di era seperti sekarang ini, karena konsep managemen justru membagi habis semua pekerjaan kepada bagian-bagiannya.
Menyapu tanam kota, mengatur lalu lintas, teriak-teriak marah kepasa staffnya, minta tuna rungu bicara, dst adalah perilaku nyeleneh yang khas beliau.
Bagi sekelompok elit, sebenarnya ingin melihat program kemensos seperti apa, menyikapi tanggap darurat dampak dari Gn. Api Semeru Meletus itu. Bukan melihat Menteri turun kejalan, seperti yang kita lihat pada video itu.
Tapi itulah watak. Itulah Risma, Menteri pilihan Jokowi.