Gubernur Ridwan Kamil mengaku sudah mengumpulkan tanah dan air dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat untuk mengikuti ritual di ibu kota negara (IKN) Nusantara bersama Presiden Joko Widodo. RK, sapaannya, telah tiba di Kalimantan Timur sejak Ahad (13/3) pagi.
“Kami membawa tanah dan air dari 27 kabupaten/kota yang kami kumpulkan di Bandung,” ucap Ridwan Kamil seperti dilansir CNNIndonesia.com dari rilis resmi Pemprov Kaltim pada Ahad (13/3).
RK tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan pada Ahad pagi. Dia kemudian disambut oleh Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Yadi Robyan Noor mewakili Gubernur Isran.
RK merupakan salah satu dari 33 gubernur yang diundang oleh Presiden Jokowi menyambangi IKN Nusantara di PenajamPaser Utara (PPU) esok hari. Dia bersama para gubernur lain akan mengikuti ritual adat bertemakan Kendi Nusantara.
“Undangan Pak Presiden sangat kami hormati,” terangnya.
Menurut RK, tanah dan air yang ia bawa merupakan simbol dukungan dari seluruh warga Jawa Barat untuk lokasi pusat negara baru tersebut.
“Ini menyimbolkan, tanah dan air dari Jawa Barat akan bersatu dalam tanah Ibu Kota Nusantara,” sambung tokoh arsitek nasional ini.
Berdasar informasi yang dihimpun, air tersebut akan dipakai dalam ritual adat di IKN nanti.
Para gubernur yang hadir diinstruksikan membawa air dan tanah dari masing-masing daerah asal, kemudian disatukan dalam Kendi Nusantara yang disimpan di titik nol IKN Indonesia baru bernama Nusantara tersebut.
Sejauh ini, ada tujuh provinsi yang mengonfirmasi soal air itu. Yakni, Kalimantan Timur, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltara, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Khusus dari Pemprov Kaltim, tanah dan air diambil dari dua daerah yakni dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Paser.
Lokasi IKN Indonesia yang baru tersebut memang berasal dari wilayah Kesultanan Kukar dan sebagian Kesultanan Paser, air serta tanah tersebut simbol mewakili Kesultanan di Kaltim.
Diyakini prosesi Kendi Nusantara ini mengandung makna filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang sudah ada. (rio)
Sumber : CNN Indonesia