Jayapura – FusilatNews– Polda Papua bersama Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil membongkar sindikat pemasok senjata ke kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sindikat ini melibatkan tujuh tersangka, termasuk seorang mantan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sepanjang Maret 2025, operasi yang dilakukan aparat kepolisian berhasil menggagalkan pengiriman 17 senjata api dan sekitar 3.573 butir amunisi aktif.
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal (Irjen) Patrige Renwarin, dalam siaran pers yang diterima wartawan pada Selasa (11/3/2025), menyatakan bahwa operasi ini melibatkan beberapa kepolisian daerah, termasuk Polda Papua, Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda Yogyakarta.
“Penyelundupan senjata api ke kelompok separatis bersenjata ini melibatkan jaringan lintas provinsi dan sejumlah pihak tertentu. Salah satu tersangka utama dalam sindikat ini adalah YE, seorang mantan prajurit TNI yang dipecat dari dinasnya,” ujar Patrige.
Menurut Kapolda, YE berperan aktif dalam menyediakan dana dan mengoordinasikan pembelian senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah.
Selain YE, enam tersangka lainnya yang berhasil ditangkap adalah TW, MH, MK, P, ES, dan AP. Masing-masing memiliki peran berbeda dalam jaringan ini, mulai dari pencarian senjata api, penyelundupan, pengiriman, hingga pembuatan senjata rakitan.
Dari hasil penyelidikan, TW bertugas membeli dan menyelundupkan senjata api dari Jawa Timur, kemudian mengirimkannya ke Manokwari, Papua Barat, dalam paket terpisah. Salah satu metode penyelundupan yang terungkap adalah penggunaan tabung pompa angin yang di dalamnya berisi perlengkapan senjata laras panjang yang belum dirakit.
ES, yang berperan sebagai penerima paket-paket tersebut di Manokwari, bertugas menyimpan dan mengamankan senjata sebelum didistribusikan lebih lanjut. Sementara itu, MK berperan sebagai operator pembuatan senjata api rakitan di Bojonegoro, Jawa Timur, dan melakukan uji coba senjata di tempat tinggalnya.
Tersangka P bertugas membuat popor untuk senjata laras panjang hasil rakitan MK. Kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti senjata api dan amunisi yang siap diselundupkan ke Puncak Jaya di wilayah Sleman, Yogyakarta.
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa dari total 17 senjata api yang berhasil digagalkan, enam di antaranya adalah senjata laras panjang, enam senjata laras pendek, dan lima lainnya merupakan senjata rakitan.
“Selain senjata api, kami juga mengamankan 3.573 butir amunisi serta dua unit detonator bahan peledak yang ditemukan di berbagai lokasi, termasuk rumah beberapa tersangka di Bojonegoro, Sleman, dan Manokwari sebelum senjata-senjata ini dikirimkan ke KKB di Puncak Jaya,” jelas Faizal.
Polda Papua menegaskan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan operasi untuk membongkar jaringan penyelundupan senjata yang mengancam stabilitas keamanan di Papua.