Ira menegaskan Prabowo diklaim mengalami kenaikan suara sebesar 13 persen dari survei sebelumnya yang digelar pada September 2023.
Jakarta – Fusilatnews – Roy Morgan Klaim pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih mengungguli pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
“Jajak pendapat Roy Morgan hari ini mengenai niat memilih masyarakat Indonesia pada pemilihan presiden dan legislatif mendatang menunjukkan Prabowo unggul dengan perolehan suara sebesar 43 persen,” klaim Direktur Roy Morgan Indonesia Ira Soekirman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ira menegaskan Prabowo diklaim mengalami kenaikan suara sebesar 13 persen dari survei sebelumnya yang digelar pada September 2023.
Suara Prabowo meningkat setelah memilih Gibran selaku putra Presiden Jokowi sebagai pasangan wakil presiden.
Ganjar-Mahfud diklaim berada di posisi kedua dengan klaim elektabilitas 30 persen dan disusul Anies-Muhaimin di posisi terakhir dengan klaim dukungdukungan 24 persen.
Pada Ganjar menurun sebesar delapan persen dan Anies Baswedan turun sebesar satu persen.
Lembaga survei internasional Roy Morgan merilis hasil jajak pendapat terbaru, di mana
Berdasar data dari survei Roy Morgan, maka Pilpres 2024 bakal digelar dua putaran. Untuk Prabowo diyakini bakal menang pada putaran pertama Pilpres 2024.
Untuk bisa menang satu putaran, Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka harus mendapat suara 50 persen ditambah satu suara.
“Untuk memenangkan pemilu putaran pertama, seorang calon presiden harus memperoleh lebih dari 50 persen suara pada putaran pertama dengan minimal 20 persen di separuh seluruh provinsi. Lonjakan suara yang diraih Prabowo berarti dia sudah berada di ambang kemungkinan meraih kemenangan pada putaran pertama,” katanya.
Survei dari Roy Morgan ini digelar pada Desember 2023 terhadap 1.255 responden di seluruh Indonesia dengan usia di atas 17 tahun atau sudah memiliki hak pilih. Survei itu dilakukan pada Desember 2023.
Didirikan oleh Roy Morgan pada tahun 1941, di tengah Perang Dunia II, Roy Morgan tak segan-segan menanyakan pertanyaan-pertanyaan penting. Pertanyaan di atas, yang diajukan dalam jajak pendapat tahun 1946, tidak lama setelah perang usai, menunjukkan adanya pengaruh awal terhadap opini publik; sejak saat itu, Perusahaan telah menjadi identik dengan penelitian yang tepat dan mendalam mengenai tren sosial, sikap, dan kebiasaan konsumen yang selalu berubah.
Perusahaan riset pasar yang paling lama berdiri dan paling terkenal di Australia, Roy Morgan tetap independen selama beberapa dekade.
Dengan kemandirian tersebut, muncullah penelitian yang bebas dari agenda tersembunyi — Morgan Poll yang kami hormati adalah contoh nyatanya. Pengukuran iklim politik yang tidak salah dan tidak memihak ini telah menjadi berita utama yang tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun dan menyebabkan para politisi gemetar.
Morgan Poll juga berperan penting dalam melaporkan opini publik mengenai topik isu-isu sosial, seperti IVF dan debat ‘bayi tabung’ pada tahun 70an dan 80an. Liputan kami yang terus-menerus mengenai dukungan masyarakat Australia terhadap IVF meningkatkan kesadaran dan membuka jalan bagi penerimaan yang lebih luas terhadap perawatan kesuburan revolusioner ini. (Sebaliknya, di AS, penolakan masyarakat terhadap IVF membutuhkan waktu lebih lama untuk berubah.)