• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Bencana

Tragedi Pesantren Al Khoziny: Antara Takdir, Kelalaian, dan Dramaturgi Kepedulian

fusilat by fusilat
October 9, 2025
in Bencana, Feature
0
Tragedi Pesantren Al Khoziny: Antara Takdir, Kelalaian, dan Dramaturgi Kepedulian
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Nazaruddin

Tragedi ambruknya bangunan di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, bukanlah bencana alam, apalagi “takdir” yang tak terelakkan. Ia adalah hasil nyata dari kelalaian manusia. Sebuah bangunan sejatinya berdiri di atas kalkulasi ilmiah—besi, semen, pondasi, dan struktur—semuanya bisa diuji dan dipertanggungjawabkan. Maka, ketika bangunan runtuh dan menelan korban jiwa, itu bukan kehendak langit, melainkan kesalahan manusia yang harus dimintai tanggung jawab.

Setiap nyawa yang melayang adalah akibat dari kelalaian berlapis, bukan takdir. Namun di tengah kabut duka, muncul lapisan lain yang tak kalah suram. Alih-alih melakukan introspeksi, narasi “takdir” justru digunakan untuk mempertahankan hegemoni moral atas para wali santri. Dan yang lebih menyedihkan, perhatian publik serta pejabat bergeser dari penyelamatan korban menjadi panggung dramaturgi kepedulian.


Dramaturgi di Atas Reruntuhan

Para pejabat dan pesohor berdatangan membawa kamera, berpidato soal IMB dan “pembangunan pesantren,” bahkan berpose di tengah puing-puing. Mereka tampil gagah di atas reruntuhan, menjadikan tragedi sebagai panggung empati politik. Ucapan belasungkawa berubah menjadi alat pencitraan. Sementara keluarga korban masih menunggu kejelasan, publik terpecah antara empati, amarah, dan penghakiman di media sosial.

Fokus penyelamatan pun bergeser menjadi eksploitasi emosional. Para pejabat berlomba-lomba menampilkan kepedulian, tapi lupa bahwa duka tak butuh kamera—ia hanya butuh tindakan nyata dan kecepatan penyelamatan.


Mencari Kambing Hitam dan Hutang Negara

Di sisi lain, muncul narasi yang mencoba mengalihkan perhatian dengan menyalahkan negara. Pesantren disebut sebagai lembaga pendidikan tertua yang berjasa besar bagi bangsa, namun kini dibiarkan hidup seadanya. Pertanyaan klasik pun menyeruak: “Apa yang sudah negara lakukan untuk pesantren?”

Argumen ini sekilas tampak heroik, namun juga menyesatkan dari inti persoalan. Benar, kontribusi pesantren bagi republik ini sangat besar, dan negara lama abai terhadapnya. Namun faktanya, sejak era Jokowi, alokasi dana untuk pesantren meningkat: ada Dana Abadi Pesantren, hibah APBN/APBD, bantuan sarana-prasarana, hingga beasiswa santri. Masalahnya, banyak pesantren belum berbadan hukum, sehingga dana bantuan kerap tercatat sebagai aset pribadi pengasuh atau keluarganya. Ini bukan tuduhan, melainkan realitas struktural yang diketahui banyak pihak.

Karena itu, kelalaian konstruksi tidak bisa dibenarkan dengan dalih “hutang sejarah” atau “minimnya perhatian negara.” Sebab sunnatullah keselamatan adalah tanggung jawab manusia, bukan perkara yang bisa dinegosiasikan.


Sunnatullah Keselamatan: Amanah yang Tak Bisa Ditawar

Mengabaikan izin bangunan mungkin bisa dimaklumi sebagai bentuk keterbatasan birokrasi. Namun mengabaikan standar keselamatan teknis yang berisiko mengancam nyawa santri adalah pelanggaran terhadap sunnatullah itu sendiri. Keselamatan bukan urusan administratif semata, melainkan perintah moral dan spiritual.

Fakta bahwa bangunan itu roboh membuktikan adanya kelalaian sistemik: dari perencanaan, pemilihan bahan, hingga pengawasan. Maka tragedi ini bukanlah “musibah alamiah,” melainkan buah pahit dari kelalaian manusia.

Sudah saatnya publik berhenti pada dua ekstrem: menghakimi secara brutal atau memaafkan dengan fatalisme religius. Kita perlu menuntut tiga hal konkret:

  1. Pertanggungjawaban teknis dan manajerial atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa.

  2. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan pembangunan di lingkungan pesantren.

  3. Standar keselamatan nasional bagi seluruh pesantren di Indonesia, agar nyawa santri tak lagi menjadi taruhan pengabdian.


Refleksi: Krisis Etika Publik di Balik Reruntuhan

Tragedi ini adalah cermin buram dari krisis etika publik kita: ketika tanggung jawab diganti dengan doa, dan empati dijadikan pertunjukan. Kita hidup di zaman di mana simbol lebih penting daripada substansi, dan keikhlasan tersisih oleh kepentingan pencitraan. Padahal, inti dari religiositas adalah kepedulian yang berakar pada tanggung jawab—bukan sekadar retorika kesalehan di depan kamera.

Jangan biarkan para korban dikenang hanya sebagai “korban takdir.” Mereka adalah korban dari kelalaian yang bisa dicegah. Dan dalam sunnatullah kehidupan, kelalaian manusia bukan untuk ditutupi dengan retorika agama atau politik—tetapi untuk diakui, disesali, dan dipertanggungjawabkan.
Sebab dari reruntuhan inilah seharusnya lahir kesadaran baru: bahwa iman sejati tidak berhenti pada doa, tetapi diwujudkan dalam tanggung jawab atas kehidupan.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Dunia Membisu, Aktivis Harus Mengguncang: Misi Moral Wilson Lalengke di PBB

Next Post

Krisis Logika dan Feodalisme di Balik Tragedi Pesantren

fusilat

fusilat

Related Posts

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili
Bencana

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”
Feature

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025
Feature

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025
Next Post

Krisis Logika dan Feodalisme di Balik Tragedi Pesantren

From Get to Give: Jejak Kehidupan Fujiwara-San dalam Membangun Makna

From Get to Give: Jejak Kehidupan Fujiwara-San dalam Membangun Makna

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman
Birokrasi

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

by Karyudi Sutajah Putra
November 7, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Berdasarkan Keputusan Presiden No 122P Tahun 2025,...

Read more
Naik karena Rakyat, Tumbang karena Cendekia

Macan Asia Itu Kini Mengembik

November 6, 2025
Jawaban Nasdem Terkait Tudingan Uang Rp 30 M  Disita KPK, Akan Digunakan Untuk Keluarga Nyaleg

Tak Mungkin Jeruk Makan Jeruk: Masih Sanggupkah Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach Berkepala Tegak?

November 6, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025

WHOOSH BUKAN BARANG PUBLIK BUKAN INVESTASI SOSIAL

November 7, 2025
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

November 7, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...