• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Economy

Bila Indonesia Bisa Swasembada: Negeri 275 Juta yang Menjadi Raksasa Setelah Cina

Garam Masih Import

Ali Syarief by Ali Syarief
May 5, 2025
in Economy, Feature
0
Bila Indonesia Bisa Swasembada: Negeri 275 Juta yang Menjadi Raksasa Setelah Cina

Masih Import

Share on FacebookShare on Twitter

FusilatNews – Swasembada, kata yang dulu menjadi mantra pembangunan Orde Baru, kini kembali relevan dalam bayang-bayang krisis global dan perang antar-negara. Dunia tengah panik soal pangan dan sandang. Cuaca ekstrem, konflik geopolitik, dan ketimpangan distribusi membuat banyak negara tak lagi bisa bertumpu pada pasar dunia. Ketika ekspor gandum India dibatasi, dan harga beras Thailand melonjak, dunia paham: swasembada bukan lagi kebijakan usang—tapi soal bertahan hidup.

Indonesia, dengan 275 juta penduduk dan bonus demografi yang belum tentu terulang, berdiri di persimpangan sejarah. Di satu sisi, negeri ini masih mengimpor garam dari Australia, beras dari Vietnam, kedelai dari Amerika Serikat, dan daging dari Brasil. Di sisi lain, ia memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi negara mandiri: tanah luas, sinar matahari berlimpah, tenaga kerja melimpah, dan laut sepanjang khatulistiwa.

Bayangkan jika seluruh kebutuhan pangan dan sandang rakyat Indonesia dipenuhi oleh hasil negeri sendiri—tanpa satu butir pun nasi impor, tanpa sehelai pun kapas dari luar. Maka 275 juta perut yang kenyang dan berpakaian dari jerih payah sendiri bukan hanya akan menjadi lumbung kekuatan nasional, tapi juga magnet kekaguman dunia. Indonesia akan menjadi pasar terbesar setelah Cina—tapi bukan hanya sebagai pembeli, melainkan produsen dan penentu harga.

Inilah paradoks kita hari ini: negara agraris yang bergantung pada pangan impor. Negara maritim yang kekurangan garam. Negara tropis yang tak mampu menanam kapas. Bukan karena tanah ini tandus, atau petaninya malas. Tapi karena kebijakan publik terlalu sibuk membangun yang tampak—jalan tol dan ibu kota baru—sementara fondasi kedaulatan ekonomi digerogoti importir dan kartel pangan.

Swasembada bukan mimpi, ia hanya butuh kemauan politik. Kita punya bukti sejarah: kala Indonesia mampu ekspor beras ke Sri Lanka di awal 1980-an, kala Bulog tak hanya jadi gudang beras, tapi juga penstabil harga dan pelindung petani. Hari ini, tantangannya lebih kompleks, tapi teknologinya lebih canggih. Sistem pertanian presisi, pupuk organik, diversifikasi pangan, hingga digitalisasi rantai pasok—semuanya tersedia, tinggal kemauan memeluknya.

Jika Indonesia mampu memenuhi kebutuhan sendiri, dunia tak akan memandang kita hanya sebagai negara berkembang dengan kekayaan alam melimpah. Tapi sebagai raksasa ekonomi baru—bukan karena ekspor nikel mentah, tapi karena berhasil menghidupi 275 juta rakyatnya dengan tangan sendiri.

Swasembada bukan soal nostalgia. Ia adalah jalan menuju kedaulatan, martabat, dan posisi tawar di dunia. Ketika seluruh rakyat bisa makan tanpa rasa takut kekurangan, berpakaian dari hasil industri sendiri, dan bekerja di tanah sendiri, maka Indonesia tak sekadar menjadi besar—tapi dihormati.

 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

INDONESIA, RAKSASA BARU BERAS DI ASEAN: Mimpi Lama yang Mulai Jadi Nyata

Next Post

Tak Punya Kandidat Kuat, Parpol Lakukan Deklarasi Dini Untuk pencalonan Prabowo Subianto Presiden Tahun 2029

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!
Aya Aya Wae

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya
Cross Cultural

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025
Feature

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Next Post
Presiden Berencana Luncurkan Sejumlah Program Pada Momen Hardiknas

Tak Punya Kandidat Kuat, Parpol Lakukan Deklarasi Dini Untuk pencalonan Prabowo Subianto Presiden Tahun 2029

Terbangun Narasi: Ijazah Palsu Itu Hilang

Terbangun Narasi: Ijazah Palsu Itu Hilang

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Bereaksi Terhadap Aktifitas OTT KPK, Luhut Minta KPK ke Surga
Feature

Ilmu Seribu Bayangan Luhut Pandjaitan

by Karyudi Sutajah Putra
July 5, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan sepertinya punya ilmu seribu...

Read more
Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

July 3, 2025
Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

June 26, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

July 8, 2025
Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

July 8, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist