Menurut Ganjar anggaran bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi pada tahun ini.engalami pelonjakan drastis dan membuat Ganjar bertanya, apakah kemiskinan meningkat?
Jakarta – Fusilatnews – Menyusul perintah presiden kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk melakukan pemblokiran anggaran Kementerian/ lembaga dengan nilai hingga Rp50,14 triliun di APBN 2024.yang dikenal dengan Automatic Adjustment.
Pemblokiran yang dilakukan oleh Presiden dikabarkan Demi memenuhi kebutuhan belanja bansos yang disinyalir melnjak drastis.
Automatic Adjustment diduga untuk membiayai bansos yang dilakukan oleh pemerintah dan dipertanyakan oleh Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo
Menurut Ganjar anggaran bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi pada tahun ini.engalami pelonjakan drastis dan membuat Ganjar bertanya, apakah kemiskinan meningkat?
Dana itu di antaranya untuk menambah bansos berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan dan anggaran Rp 14 triliun untuk penyediaan subsidi pupuk. Subsidi pupuk ini digelontorkan agar target pengadaan 7,7-7,8 juta ton pupuk bersubsidi tahun ini dapat tercapai.
Tak hanya dari lonjakan besar anggaran bansos, Ganjar secara spesifik juga menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2024 untuk kenaikan bansos yang disalurkan pada masa Pemilu. Meskipun penyesuaian otomatis tersebut sebagai sebuah kontrol sistem yang bagus agar tidak ugal-ugalan begitu saja, ia tetap berharap akan ada pengawasan di lapangan.
“Dan saya heran apakah memang kemiskinan kita meningkat, kok bantuan sosialnya meningkat gitu? Apakah ini sebuah pengakuan yang dilakukan secara tidak langsung dan itu menunjukkan pada publik, ya kemiskinan meningkat, banyak orang dibantu maka saya berikan, atau karena alasan bencana?” kata Ganjar, Selasa, 6 Februari 2024.
Ganjar tak ingin terlalu memperdebatkan kenaikan anggaran bansos Namun harus dijelaskan kepada publik tetap perlu diterangkan ke publik. “Ada rasa yang bisa disampaikan oleh masyarakat, bahwa ini sesuatu yang tidak wajar,” katanya.
Ganjar berharap tetap ada pihak yang bisa mengerem dan mengontrol anggaran dari penyesuaian otomatis tersebut.
“Dan saya memang berharap DPR RI, DPRD, semuanya akan bisa melakukan kontrol di lapangan agar tepat sasaran,” kata dia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengatur sumber pendanaan agar alokasi dana BLT Mitigasi Pangan dan subsidi pupuk bisa ditambah.
Salah satu cara yang memungkinkan adalah melalui automatic adjustment atau penyesuaian Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) secara otomatis. Artinya, akan ada pencadangan belanja K/L yang diblokir sementara untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik yang terjadi.
“Nah, nanti itu (BLT Mitigasi Risiko Pangan dan subsidi pupuk) tekniknya kan ada macam-macam cara. Menteri Keuangan akan menyelesaikan, salah satunya automatic adjustment,” kata Airlangga di kantornya di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Senin, 5 Februari 2024.