Fusilatnews Trt World – Saat Brussels bergerak untuk menekan perusahaan-perusahaan China agar berbagi teknologi untuk mendapatkan subsidi, para ahli mengatakan model tersebut dapat membentuk kembali dinamika perdagangan global. Namun, penerapannya di negara-negara berkembang menghadapi tantangan yang signifikan.
Uni Eropa berencana untuk memaksa perusahaan-perusahaan China untuk mentransfer kekayaan intelektual (IP) ke bisnis-bisnis Eropa sebagai imbalan atas subsidi UE, yang menjadi incaran dalam perang dagang yang berkembang antara blok beranggotakan 27 negara itu dan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Kriteria baru, yang dilaporkan oleh Financial Times, mengharuskan bisnis-bisnis China untuk berbagi pengetahuan teknologi dan akan diperkenalkan ketika Brussels mengundang tawaran untuk hibah pengembangan baterai senilai €1 miliar pada bulan Desember ini.
Langkah tersebut dilakukan di tengah kekhawatiran yang lebih luas tentang perlindungan perusahaan-perusahaan Eropa agar tidak tergerus oleh impor yang lebih murah. Brussels telah memberlakukan tarif hingga 35 persen untuk kendaraan listrik China dan membatasi komponen-komponen China dalam peralatan produksi hidrogen hingga 25 persen bulan lalu.
Meskipun Beijing belum secara resmi menanggapi persyaratan UE, langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini memicu perdebatan di antara para ahli tentang apakah negara-negara lain dapat—atau harus—mengadopsi strategi serupa untuk memajukan kemampuan teknologi mereka.
Sumber: TRTWorld