Ahmad Ubedillah Dubes RI untuk Bruney Darusalam, jelang tugasnya dilepas KAHMI (Korps Alumni HMI) yang dipimpin
Ahmad Doli Kurnia dengan Panitia Tantan di Kahmi Center jalan Turi 1 Senopati, Kebayuran Baru, Jakarta, 8 Agustus 2013 malam terganggu Webinar.
Tanpa serta istri Forhati, sambutan Ahmad mensyukuri bukti saya HMI bersama Nazarudin Nasution di asrama IAIN Syarif Hidayatullah Ciputat, bisa ditanyakan ke Prof Euis Amalia yang hadir disini.
tahun 2014 saya jumpa rekan Ayatullah Prof Azyumardi Azra di Kebayoran baru dan di Jepang.
Hamdalah membanggakan dengan 13 Dubes Kahmi yang saling memprovoc kemajuan ilmi dan kita di HMI Cabang Ciputat kategori maju diskusi keilmuan seperti Formaci tema Ahmad Wahid atawa bikin konsep BP 7 sehingga langka ber PB HMI (Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam).
Nazarudin Nasution sejak dulu banyak karya tulisnya tebal saya baca namun disayangkan yang sekarang dibagikan tak diketahui judulnya oleh wartawan kecuali Kampanye Kahmi Capres Prabowo pada kitab Paradox Indonesia.
Moderasi beragama/ Islam Radikal bagi HMI Ciputat isu politik de islamisasi yang usang sudah selesai tahun 1980 an.
2 tahun terakhir saya mengajar politik timteng sehingga dari raja arab saudia ke raja melayu bruney yang kaya kendati sulit ber investasi ke RI tetap diupayakan.
Handalah Dubes kahmi Pejambon bertahan baik dari dubes non karir karna
haus ilmu.
Hadir antara lain Syamsul Komar Sekjen Kahmi, Faisal Jolong, Astrid R MC, Presidium Romo Syafii, Sabarudin Bendahara Umum, Linda Sutito, Syifa Calon DPD DKI, Prof Laode Kamaludin, Sayuti Tehnisi, Tarso, Zaenudin, Haris Tanjung, Azwar, Rahman Saparua * Mahdi