Jakarta – Fusilatnews – Karena saatini masih harus memprioritaskan proyek -proyek yang menjadi program swasembada energi pemerintah, terutama pada proyek-proyek yang berkaitan dengan minyak dan gas. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). masih memprioritaskanpembiayaan program swasembada energi pemerintah, terutama pada proyek-proyek yang berkaitan dengan minyak dan gas.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan lantaran , potensi gas bumi di Indonesia melimpah. pemerintah melalui Kementerian ESDM masih ingin mengeksplorasi potensi sumber daya migas di Tanah Air, khususnya gas bumi. ,
Meski demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk mewujudkan net zero emission (NZE) dan mengembangkan EBT ke depannya. Upaya yang saat ini dilakukan seperti pengembangan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan minyak nabati, serta bioavtur.
Untuk pembangunan infrastruktur selain EBT, seperti pembangkit listrik hijau, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Kementerian ESDM masih mengidentifikasi terkait nilai dan investornya.
“Kita sedang identifikasi dahulu, misalnya sudah ada belum investor (yang minat). Kita sedang tanya-tanya dan sedang dibahas PLTP lalu PLTA,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah akan mendorong pembangunan infrastruktur kilang minyak dan penyimpanan (storage) Bahan Bakar Minyak. Fasilitas ini harus segera dibangun untuk menunjang ketahanan energi nasional.
Bahlil mengungkapkan, urgensi pembangunan infrastruktur energi ini sejalan dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Cadangan Penyangga Energi. Menteri ESDM mengungkapkan, saat ini kapasitas dari fasilitas penyimpanan BBM hanya mampu menampung ketahanan stok BBM untuk 21 hari.
“Kita punya Perpres tentang ketahanan energi. Hari ini untuk minyak kita hanya bisa kapasitas 21 hari. Nah, kita tambah 30 hari,” ungkap Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Kemudian, terkait dengan kilang, Bahlil mendorong agar dapat segera dilakukan pengembangannya. Agar nantinya seluruh produksi minyak mentah di dalam negeri dapat diolah dengan optimal.
Adanya rencana tersebut, Bahlil mengungkapkan bahwa diperlukan biaya yang tak sedikit. Oleh karenanya, Kementerian ESDM akan mengusulkan proyek tersebut ke Presiden. Dan apakah proyek penyangga energi ini mendapatkan kucuran investasi dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Proyek ini butuh investasi besar. Makanya, salah satu proyek yang kita akan dorong untuk melaporkan kepada Pak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery,” pungkasnya terkait infrastruktur EBT.