Meski begitu, Ia menuturkan pihaknya tidak mau secara tegas mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Sebab, hal itu bertentangan dengan Undang-Undang (UU).
Jakarta – Fusilatnews – Delapan organisasi kepala desa yang tergabung dalam Desa Bersatu hanya mengundang pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam acara Silaturahmi Desa Bersatu di Indonesia Arena, Jakarta, Ahad (19/11).
Acara yang hanya mengundang pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan sinyal dukungan yang diberikan oleh Desa Bersatu yang merupakan gabungan dari delapan organisasj desa yang bernaung dalam Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia
Sinyal dukungan itu ditunjukkan dengan langkah Desa Bersatu yang mengundang Prabowo-Gibran di acara
Koordinator Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Muhammad Asri Annas mengatakan Prabowo-Gibran adalah pasangan capres dan cawapres yang peduli dengan desa.
Menurut APDESI Desa Bersatu memiliki empat poin penting yang diharapkan bisa diakomodir capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Pertama, reformasi tata kelola desa dan kenaikan dana desa menjadi Rp5 miliar bersifat afirmatif. Kedua, evaluasi pendamping desa.
Ketiga, memperbaiki kesejahteraan perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan seluruh instrumen organisasi yang ikut mendukung pemerintahan desa. Keempat, peningkatan kapasitas aparatur desa.
“Poin-poin ini kelihatannya Bapak Prabowo dan Mas Gibran yang sedikit mau merespons. Buat kami, kami tidak terlalu peduli dengan janji-janji capres, kami lebih peduli pada siapa yang mau peduli dengan desa,” ucap Annas.
Meski begitu, Ia menuturkan pihaknya tidak mau secara tegas mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Sebab, hal itu bertentangan dengan Undang-Undang (UU).
Aturan itu secara tegas tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu di Pasal 490, bahwa kepala desa dilarang menguntungkan atau merugikan peserta Pemilu.
“Kalau mau memberikan dukungannya penuh kepada capres atau cawapres, tidak harus deklarasi kalau kami mau,” kata Annas.
“Yang pasti buat kami adalah kan teman-teman tahu yang namanya kepala desa, yang namanya BPD, yang namanya perangkat kalau sudah menyatu rasanya gampang untuk menggerakkan desa,” imbuhnya.
Annas menambahkan bahwa pihaknya juga tak menutup komunikasi dengan pasangan capres-cawapres lainnya, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Kami juga sebenarnya berkomunikasi dengan seluruh capres karena buat kami organisasi desa ini kan hanya satu, 2024 menjadikan momentum untuk mencari sosok pemimpin yang benar-benar,” katanya.
Desa Bersatu merupakan lembaga perjuangan bersama yang dibentuk oleh DPP APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia), DPN PPDI (Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia), dan ABPEDNAS (Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional).
Lalu, DPP AKSI (Asosiasi Kepala Desa Indonesia), KOMPAKDESI (Komunitas Purnabakti Kepala Desa Seluruh Indonesia), PABPDSI (Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia), DPP PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia), dan Persatuan Masyarakat Desa Nusantara.